Sosok Kopilot yang Diduga Bertanggungjawab Dalam Kecelakaan Germanwings
Menurut maskapai, Lubitz mengantongi 630 jam terbang dan telah lulus pelatihan di pusat penerbangan Lufthansa di Bremen, Jerman.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kopilot Andreas Lubitz (28) menyita perhatian publik, pascakecelakaan pesawat Germanwings di Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa (24/3/2015) lalu. Ia baru bekerja dua tahun di maskapai ini.
Baca ini: Kepolisian Jerman Geledah Apartemen Kopilot Pesawat Germanwings.
Menurut maskapai, Lubitz mengantongi 630 jam terbang dan telah lulus pelatihan di pusat penerbangan Lufthansa di Bremen, Jerman. Ia sudah mengantongi sekira 100 jam pengalaman untuk jenis pesawat yang ia terbangkan dan memiliki semua sertifikasi dan kualifikasi untuk menerbangkan pesawat sendiri. Di sela pelatihannya pada 2008 silam Lubitz sempat cuti, tapi itu wajar.
CEO Lufthansa Carsten Spohr mengatakan Lubitz telah melewati tes medis sesuai ketentuan maskapai. Rekaman audio pesawat Germanwings menginformasikan nafasnya stabil selama penerbangan dan tak ada tanda mengalami serangan jantung atau masalah medis lainnya.
Namun Lufthansa, aku Spohr, tidak memiliki tes psikologi standar untuk pilot mereka setelah diterima kerja di maskapai plat merah Jerman tersebut. Perusahaan menganggap psikologis mereka sama ketika pertama kali diseleksi sebagai pilot.
Jaksa penuntut Marseille, Brice Robin, mengatakan Lubitz telah memenuhi syarat sepenuhnya untuk menjadi pilot. Tapi, kemarin, polisi Jerman menggeledah apartemen Lubitz di Dusseldorf, untuk mencari tahu motifnya menjatuhkan pesawat yang ia kemudikan.
Juru bicara kepolisian, Markus Niesczery mengatakan tim yang terdiri dari lima penyidik tengah mencari petunjuk motivasi kopilot Lubitz untuk menurunkan ketinggian pesawat secara sengaja menggunakan sistem autopilot.
Polisi juga mengepung dan menjaga rumah orangtuanya sekira 85 mil (136 kilometer) dari kota Montabaur. Di kota ini Lubitz mengumpulkan cita-citanya sebagai pilot pesawat dari usia muda.
Para anggota sebuah klub di pinggiran Montabaur, tempat di mana Lubitz sering berkunjung, mengaku terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh para penyidik. Mereka yakin Lubitz tak berencana menjatuhkan pesawat yang dikemudikannya.
Klaus Radke, seorang anggota klub mengaku mengenal Lubitz. Ia mengatakan sejak berusia 14 tahun, Lubitz sudah mengejar hobinya untuk terbang. Ia rutin terbang menggunakan glider.
"(Ia) orang muda yang sangat normal, penuh energi," kata Klaus Radke. "Apa yang bisa saya katakan? Dia memiliki masa depan yang cerah. Dia membuat hobinya sebagai pekerjaannya. Apa lagi yang bisa anda capai?"
Peter Ruecker, anggota klub lainnya mengatakan, menyampaikan pendapat serupa. "Mengetahui Andreas, ini tak terbayangkan bagi saya," tuturnya. "Dia sangat menyenangkan, meski mungkin kadang-kadang terlalu tenang," tambah Ruecker."