Mesranya Pertemuan Obama dan Castro
Castro,pada hari sebelumnya mengatakan ia memiliki kepercayaan kepada Obama
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengakhiri hubungan negaranya yang tak harmonis dengan Kuba selama satu dekade terakhir, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama berbincang-bincang dengan Presiden Kuba, Raul Castro, selama satu jam di hari Sabtu (11/4/2015), waktu setempat.
Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat kecil di sela-sela KTT Amerika tersebut terjadi ketika kedua negara tengah berupaya untuk mengakhiri permusuhan Perang Dingin yang telah menyebabkan pembekuan hubungan diplomatik kedua negara.
Walau kedua kepala negara duduk bersama untuk membuat kemajuan dalam pemulihan hubungan kedua negara, namun masih terdapat persoalan yang belum terpecahkan yaitu masuknya Kuba ke dalam daftar negara-negara yang mensponsori kelompok teroris versi AS.
"Ini jelas merupakan pertemuan bersejarah," ujar Obama di awal sesi pertemuan dengan Castro.
"Sudah waktunya bagi kita untuk mencoba sesuatu yang baru," katanya. "Kita sekarang dalam posisi untuk bergerak di jalan menuju masa depan," lanjutnya, seperti dikutip dari CNN, Minggu.
Castro, yang pada hari sebelumnya mengatakan ia memiliki kepercayaan kepada Obama, mengakui akan ada batu sandungan yang sulit untuk dipecahkan untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Meski demikian ia menegaskan bahwa segala perbedaan dapat diatasi.
"Kami bersedia untuk membahas segala sesuatu, tetapi kita perlu bersabar, sangat sabar," ucap Castro. "Mungkin hari ini kita tidak mendapat kesepakatan, namun mungkin saja besok kita bisa mendapat kesepakatan," tuturnya.
Berbicara kepada wartawan setelah sesi dengan Castro, Obama mengatakan pertemuan kedua belah pihak berlangsung dengan penuh kejujuran dan bisa menjadi "titik balik" dalam mendorong cairnya hubungan dengan Kuba.
Namun dia mengatakan dia belum memutuskan apakah akan menghapus penunjukan Kuba sebagai negara sponsor teror, suatu target yang sebelumnya diharapkan dapat disepakati dalam KTT Amerika.
"Saya ingin memastikan bahwa saya memiliki kesempatan untuk membacanya, mempelajarinya sebelum kami mengumumkan secara terbuka apa hasil kebijakan yang akan datang," kata Obama. "Tapi dalam hal arah keseluruhan kebijakan Kuba, saya pikir ada mayoritas yang kuat baik di Amerika Serikat dan di Kuba yang mengatakan kemampuan kita untuk terlibat, untuk membuka perdagangan dan pertukaran manusia pada akhirnya akan menjadi baik bagi orang-orang Kuba. "
Pada Jumat malam, Obama dan Castro saling menyapa dengan sopan di tengah sorotan lampu kamera wartawan, berjabat tangan sebelum makan di sesi perdana konferensi. Keduanya duduk di meja yang sama, tetapi tidak secara langsung duduk bersebelahan satu dengan yang lain. CNN