Ternyata, Ksatria Baja Hitam Ada di Dunia Nyata Tak Hanya di Film
Shinjiro Kumagai, adalah seorang pria yang bekerja sebagai seorang artis dan aktivis lingkungan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG - Anda mengetahui pahlawan super asal Jepang, Kamen Rider? Ternyata superhero yang di Indonesia dikenal dengan nama "Ksatria Baja Hitam" itu ada di dunia nyata.
Dikutip dari Odditcentral, Shinjiro Kumagai, adalah seorang pria yang bekerja sebagai seorang artis dan aktivis lingkungan.
Namun tak banyak yang tahun bahwa ia adalah pahlawan super Kamen Rider ketika malam tiba.
Berpakaian seperti pahlawan super Kamen Rider 1, Shinjiro keluyuran setiap malam di atas sepeda motornya untuk menyingkirkan kota Kitakyushu dari para pemgemudi mabuk.
Berkat keterampilan yang ia miliki, ia berhasil membuat kostum Kamen Rider 1 dari bahan alumunium, dan dengan seizin kantor polisi setempat, ia melakukan patroli untuk menyergap para pengemudi mabuk.
Meskipun mendapat dukungan dari polisi, menjadi pahlawan super dalam kehidupan nyata bisa menjadi urusan yang membutuhkan dana. Namun Kumagai tidak perlu khawatir, ia mendapat dukungan finansial dari seorang biksu Fukumitsu, Kepala Kuil Gokurakuji.
"Dia adalah penggemar nyata dari Kamen Rider 1 dan telah mengumpulkan memorabilia selama 20 tahun," kata Kumagai.
"Jadi, ketika ia mendengar tentang apa yang saya lakukan, dia tak segan-segam membantu saya," katanya, seperti dikutip dari Odditycentral, Rabu (22/4/2015).
Serial TV, Kamen Rider 1 ditayangkan di stasiun televisi nasional di Jepang pada tahun 1971-1973.
Acara televisi tersebut kemudian diadaptasi menjadi serial buku komik. Dan sekarang, penduduk setempat sangat gembira dengan inisiatif Kumagi yang membawa pahlawan super favorit mereka hidup di dunia nyata.
"Dia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik," ujar warga kota yang bekerja sebagai penjaga toko, Kageki Umeta.
"Di satu sisi cukup culun dan lucu meskipun anak-anak senang melihat dia. Kamen Rider adalah hal yang besar di Jepang."
"Namun di sisi lain ia sebenarnya meningkatkan kesadaran akan bahaya mengemudi dalam keadaan mabuk dan menangkap orang-orang itu yang kemudian ia laporkan pada polisi," tambah Umeta. [Sumber: Odditycentral].