Tribunnews.com, Jakarta - Wakil PM Korsel Hwang Woo Yea, menyambut positif tawaran Indonesia untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi.

Dia jelaskan, dalam pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla, Indonesia lebih mendorong adanya kerjasama dalam tiga bidang ekonomi. Yakni, pembangunan infrastruktur, manufaktur dan pertanian. Khususnya, untuk pengembangan bidang infrastruktur dan pertanian.

Karena itu, dia berjanji akan langsung mengomunikasikan hal itu dengan menteri ekonomi terkait mengenai tawaran kerjasama tersebut. "Begitu pulang saya akan bicarakan dengan menteri ekonomi terkait," ungkapnya, usai menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden RI Jusuf Kalla (JK), di sela KTT Konferensi Asia Afrika (KAA), di Jalarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (23/4/2015).

"Seperti tadi saya bicarakan, manufaktur sangat lancar dan ada banyak investasi juga, akan tetapi pasti akan dilaksanakan juga untuk infrastruktur dan pertanian, akan saya panggil semua menteri ekonomi terkait ketika saya pulang, untuk dibicarakan," jelasnya lagi.

Wakil PM Korsel ini juga sampaikan kepada JK, bahwa dengan adanya 50 ribu lebih tenaga kerja Indonesia (TKI) di negeri sakura itu, maka itu bisa membawa dampak signifikan bagi Indonesia. Paling tidak transfer teknologi dengan ketrampilan (kill) yang sudah dimiliki TKI selama bekerja di Korsel bisa dibagikan dan dikembangkan di Indonesia.

Jadi, dia menyarankan agar antara Indonesia dan Korsel juga semakin ditingkatkan lagi kerjasama dibidang pendidikan. Korsel bersedia untuk itu.

"terus saya mengusulkan pada JK, bahwa saat ini ada 50.000 lebih TKI di korea. mereka pasti akan membawa teknologi dan skill yang bagus dari korea. saya siap untuk membagi pengalaman dan pengetahuan, jadi saya usulkan untuk lebih erat lagi di bidang pendidikan," jelasnya.