Terungkap, Rahasia Jasad Vladimir Lenin 'Lebih Baik' Hampir Seabad Kematiannya
Setelah 90 tahun kematiannya, jasad Vladimir Ilyich Ulyanov atau Lenin tampak lebih muda. Rahasia awet mudanya tersingkap.
Penulis: Y Gustaman
"Mereka mungkin akan membunuh kami. Suasana ketakutan dan teror mengintai para ilmuwan seperti kita, sama halnya kepada semua orang di masyarakat," ujar Ilya Zbarsky, salah satu ilmuwan, kepada Jewish World Review.
Tiap minggunya, para ilmuwan mempelajari kulit Lenin menggunakan instrumen presisi untuk mengukur kelembaban, warna dan kontur, dan mencari tanda-tanda dehidrasi.
Setiap dua tahun sekali tubuh Lenin direndam dalam bak gliserol dan kalium asetat selama 30 hari - teknik yang menurut para ilmuwan dapat membuat tubuhnya bertahan selama berabad-abad.
Sementara darah, cairan tubuh dan organ internal Lenin dipindahkan, tapi tidak untuk alis, kumis dan jenggotnya. Adapun bahan yang terbuat dari parafin, gliserin dan karoten digunakan untuk menggantikan sebagian besar kulit Lenin.
Menurut laporan Scientific American, beberapa tehnik yang digunakan telah diterapkan dalam dunia medis sesungguhnya. Salah satu teknik, misalnya, terinspirasi penggunaan teknologi untuk menjaga aliran darah yang bergerak melalui donor ginjal selama transplantasi.
Ketika meninggal di usia 53 tahun pada 1924 silam, Stalin memerintahkan agar jasad pemimpin Bolshevik itu tetap dibalsam dan terus dipamerkan di Moskow sampai Perang Dunia II meletus. Pada 2012, Rusia membuat keputusan bersejarah untuk menguburkan mayat pendiri Uni Soviet itu.
Mantan Menteri Kebudayaan Vladimir Medinsky mengatakan, "tak masuk akal" Lenin belum dikuburkan setelah 88 tahun kematiannya.
Ia menganjurkan jasad Lenin dikuburkan di makam normal, sebagaimana permintaan Lenin. "Mungkin sesuatu bakal berubah untuk kehidupan kita yang lebih baik," timpal Medinsky.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menunda keputusan pemakaman untuk Lenin. Ia beralasan Lenin tetap menjadi ikon bagi banyak orang-orang tua Rusia. (Daily Mail)