Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amerika Tanggapi Serangan Dunia Maya Sama Seperti Ancaman Lainnya

Amerika Serikat akan menanggapi serangan-serangan dunia maya sama seperti menanggapi ancaman lain terhadap Amerika.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Amerika Tanggapi Serangan Dunia Maya Sama Seperti Ancaman Lainnya
IST
Logo Sony Pictures. 

TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Amerika Serikat bergulat melawan meningkatnya ancaman kejahatan dunia maya. Peretasan yang diduga dilakuka Korea Utara terhadap Sony Pictures baru-baru ini, dan serangan lain yang menarget sistem email milik Departemen Luar Negeri Amerika dan Gedung Putih menjadi ancaman nyata kejahatan dunia maya.

Baca juga: Peretas Rusia Baca Email Presiden Obama Tak Tergolong Rahasia.

Menurut Koordinator Isu Dunia Maya di Departemen Luar Negeri Amerika Christopher Painter, masyarakat internasional telah mencoba mengejar ketertinggalannya.

"Meski internet telah berkembang dan berevolusi selama beberapa puluh tahun ini, masyarakat internasional baru saja memahami pentingnya isu-isu ini sebagai prioritas kebijakan luar negeri”, ujar Painter di hadapan sub-komite Senat hari Kamis (14/5/2015).

Dilansir VOA Indonesia, Minggu (17/5/2015), Pemerintah Obama tahun 2011 menyampaikan strategi untuk mengamankan dunia maya, dengan meluncurkan “Strategi Internasional di Dunia Maya.”

Dokumen itu menyatakan Amerika akan menentang mereka yang berupaya mengganggu sistem dan jaringan dan menanggapi serangan-serangan dunia maya sama seperti menanggapi ancaman lain terhadap Amerika.

Kemajuan signifikan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan dalam “Strategi Internasional di Dunia Maya” tersebut. Ada 14 negara baru saja ikut menandatangani Konvensi Budapest, sebuah perjanjian internasional yang ditandatangani 2001 untuk menangani kejahatan di dunia maya, dengan menyelaraskan UU nasional dan meningkatkan kerjasama antarnegara.

BERITA TERKAIT

Sektor swasta juga masih berupaya mengejar ketertinggalan dalam menangani ancaman kejahatan dunia maya ini.

Pada 2014 lalu ada 773 peretasan data di Amerika – naik 27 persen dibanding pada 2013 – termasuk di pengecer raksasa seperti Target dan Home Depot. Peretasan data itu merugikan ekonomi Amerika sekitar 100 miliar dolar per tahun.

Mantan Gubernur Minnesota Tim Pawlenty – yang kini memimpin sebuah asosiasi perdagangan dan industri keuangan – mengatakan kepada panel Kongres pekan ini bahwa 80 persen perusahaan yang diretas tahun 2014. "Mereka tidak tahu telah diretas hingga seseorang menyampaikan kepada mereka. Mereka baru mendapatinya beberapa bulan kemudian,” ujarnya. (VOA Indonesia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas