Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Burung Jalak Bali Raih Koga Award dari Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Jepang

Burung Jalak Bali yang semakin langka mendapat penghargaan Koga Award, kategori burung Indonesia dari Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Burung Jalak Bali Raih Koga Award dari Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Jalak Bali di Kebun Binatang Yokohama. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Burung Jalak Bali yang semakin langka mendapat penghargaan Koga Award, kategori burung Indonesia dari Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Jepang (Asosiasi). Upaya Asosiasi tersebut untuk semakin menjaga kelestarian Jalak Bali agar tidak punah di masa mendatang.

"Kita berikan penghargaan karena burung Jalak Bali sudah sangat langka dan sudah beranak pinak di kebun binatang Yokohama selama ini dengan baik. Jumlahnya saat ini sudah semakin langka tetapi kebun binatang Yokohama sangat menjaga dan mengembangkan dengan baik burung tersebut sehingga tetap ada terjaga baik hingga kini," ungkap Naonori Okada, eksekutif Asosiasi tersebut khusus kepada Tribunnews.com, Senin (1/6/2015).

Pembibitan dan konservasi burung langka Jalak Bali di pusat penangkaran yang berada di daerah Asahi-ku, di dalam kebun binatang Yokohama tersebut berhasil mendapatkan penghargaan Koga (Koga Award), pendiri dari Asosiasi tersebut, Dr Tadamichi Koga tahun 1986.

Kebun binatang Yokohama disebutkan sukses mengembangbiakkan Jalak Bali, dan ada kemungkinan spesies Jalak Bali ini akan dikembalikan ke Bali lagi nantinya.

Jalak bali hidup hanya di Taman Nasional Bali Barat dengan ukuran tubuh panjang sekitar 25 cm, dengan berat sekitar 100 gram, seluruh tubuh putih, ada bulu mahkota panjang di kepala. Populasi liar saat ini menegaskan bahwa hanya ada sekitar 500 burung masih bertahan hidup saat ini.

Pada bulan April 1976, Kebun Binatang Nogeyama (Zona Barat) pada awalnya mulai mengembangkan 6 burung. Lalu pusat penangkaran dibuka pada tahun 1999, sambil membangun teknologi peternakan.

Pada tahun 2003, masuk ke dalam rencana pengembalian jalak bali ke Bali. Sebanyak 125 burung telah dikirim ke Bali tempat habitatnya semula sampai tahun 2013.

Pihak kebun binatang juga menerima trainee dari Indonesia, serta pertukaran pengiriman ahli dari Yokohama. Kegiatan konservasi di Bali dimulai sejak 2011 dan terus dikembangkan mencakup lingkungan di Bali dan hasilnya berkembang baik di Bali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas