Pemerintah Tiongkok Berang Disamakan dengan Nazi Jerman
Presiden Filipina Benigno Aquino menyamakan Tiongkok sama dengan Nazi Jerman dalam meluaskan wilayah Laut Tiongkok Selatan membuat Tiongkok berang.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Pernyataan Presiden Filipina Benigno Aquino yang menyamakan sepak terjang Tiongkok sama dengan Nazi Jerman sebelum pecah Perang Dunia II telah mengguncang Pemerintah Tiongkok. Mereka tak puas pernyataan Aquino.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan Filipina mencoba menduduki pulau-pulau Tiongkok selama puluhan tahun. Mereka juga menuding Filipina berkolusi dengan negara-negara di luar kawasan untuk menciptakan kekacauan dengan Tiongkok.
"Pernah saya lebih serius memperingatkan orang-orang tertentu di Filipina untuk bertobat dan menyingkirkan ilusi mereka, berhenti memprovokasi dan kembali ke jalan yang benar lewat hubungan bilateral untuk berbicara dan menyelesaikan sengketa ini (Laut Tiongkok Selatan," kata Chunying seperti dilansir China Daily, Kamis (4/6/2015).
Selama pidato di Jepang, Rabu (3/6/2015), Presiden Aquino membandingkan tindakan Tiongkok untuk perluasan wilayah sama dengan Nazi Jerman sebelum Perang Dunia II pecah di Eropa dan melibatkan belahan dunia lain.
Baru-baru ini ketegangan telah meningkat ketika Filipina, juga Amerika Serikat dan Jepang - dua negara yang tidak terlibat langsung dalam masalah ini - berulang kali mengkritik Tiongkok yang mendirikan bangunan di beberapa pulau di Laut Tiongkok Selatan.
Tiongkok mengatakan proyek-proyek itu terutama bertujuan menyediakan layanan sipil yang akan menguntungkan negara-negara lain.
"Mungkin sebagian yang mereka (Tiongkok) klaim benar adanya," ujar Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Senin (1/6/2015). Tapi AS mendesak Tiongkok menghentikan pembangunan di pulau-pulau itu. AS telah mengirimkan pesawat pengintai berisi wartawan untuk mengetahui informasi itu.
Duta Besar Tiongkok untuk AS, Cui Tiankai, mengatakan kepada The Wall Street Journal, bahwa pernyataan Aquino sangat mengejutkan bagi Tiongkok. Ia juga menganggap AS telah bereaksi berlebihan terhadap situasi. Bukan tidak mungkin pernyataan Amerika meningkat situasi panas.
Tiankai mengatakan Tiongkok lebih peduli daripada orang lain tentang keselamatan dan kebebasan navigasi di kawasan tersebut, mengingat volume perdagangan yang besar Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.
Selama kunjungan Aquino, Tokyo dan Manila cenderung setuju memulai pembicaraan tentang kerangka kerja untuk transfer alat utama sistem persenjataan dan teknologi. Tahun lalu Jepang mencabut pembatasan ekspor senjata yang sudah dilakukan setelah Perang Dunia II.