Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maskapai Etihad Digugat Gara-gara Penumpang Gemuk

Obesitas menjadi masalah besar dalam dunia penerbangan. Sekarang sebuah kasus di pengadilan Australia bisa membuatnya lebih besar.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Maskapai Etihad Digugat Gara-gara Penumpang Gemuk
ALAMY
Penumpang dengan berat badan berlebih kerap menjadi persoalan bagi maskapai penerbangan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Obesitas menjadi masalah besar dalam dunia penerbangan. Sekarang sebuah kasus di pengadilan Australia bisa membuatnya lebih besar.

Maskapai berbasis di Abu Dhabi, Etihad, digugat seorang penumpang pria, namanya James Bassos. Ia duduk bersebelahan dengan penumpang lain yang memiliki kelebihan berat selama penerbangan dari Dubai ke Sydney.

Selama penerbangan itu, James mengaku sangat tersiksa. Akibatnya, ia mengalami cedera punggung.

Berdasarkan dokumen pengadilan, James mengatakan agar tidak terganggu dengan tetangganya ia terpaksa sedikit memutar tubuhnya. Ia juga mengaku terganggu dengan tetangganya yang seringkali terbatuk.

"Setelah meminta kepada awak kabin berulang kali, Tuan Bassos diberi akses terbatas ke kursi awak tapi masih diperlukan untuk menghabiskan waktu panjang di posisi mana ia mengklaim mengalami cedera punggung dan kejengkelan."

Pihak Etihad telah meminta pihak pengadilan untuk membatalkan kasusnya, dengan berpendapat bahwa luka yang diderita James bukan merupakan hasil dari kecelakaan. Mereka menganggap kondisi yang dialami Bassos sesuatu yang jarang terjadi.

BERITA REKOMENDASI

Namun hakim Distrik Brisbane, Fleur Kingham menolak untuk membatalkan kasus tersebut dan telah memerintah agar James menjalani pemeriksaan medis.

Meski hasilnya belum diketahui, setiap putusan terhadap maskapai bisa memiliki konsekuensi lebih lanjut untuk penumpang yang memiliki masalah berat badan. Mereka seringkali ditolak dan diperlakukan berbeda oleh beberapa maskapai. Contohnya, mereka diminta memesan kursi ekstra.

Dalam sebuah pernyataannya, Etihad tidak dapat mengomentari kasus ini.

"Etihad Airways akan terus menentangnya, dan sekarang Tuan Bassos akhirnya akan menjalani penilaian medis pada Desember 2015, seperti yang diarahkan pengadilan. Kami percaya masalah ini akan dilanjutkan ke kesimpulan awal," demikian tulis Etihad.

"Keamanan dan kenyamanan penumpang dan awak Etihad Airways adalah hal yang sangat penting, dan maskapai memiliki kebijakan toleransi nol terhadap perilaku yang melanggar hukum." (CNN)


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas