Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Ternyata Pernah Buat Bom Atom saat Perang Dunia II

Hari ini, Kamis (6/8/2015) tepat saat bom atom Amerika Serikat (AS) dijatuhkan di Hiroshima, selatan Jepang 70 tahun yang lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jepang Ternyata Pernah Buat Bom Atom saat Perang Dunia II
Foto Sankei
Dokumen Penelitian F dari Prof Bunsaku Arakatsu mengenai pembuatan bom atom Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hari ini, Kamis (6/8/2015) tepat saat bom atom Amerika Serikat (AS) dijatuhkan di Hiroshima, selatan Jepang 70 tahun yang lalu. Lalu 9 Agustus dijatuhkan bom atom oleh AS di Nagasaki dan 15 Agustus Jepang menyerah kepada AS dan tentara sekutu.

Namun 19 Agustus, 4 hari setelah Kaisar Jepang mengumumkan "menyerah" tersebut, sebenarnya Jepang akan meluncurkan bom atomnya yang telah dirancang dan dirakitkan sejak beberapa tahun sebelumnya.

"Profesor Bunsaku Arakatsu (1890-1973) dari Kyoto Imperial University (saat ini bernama Universitas Kyoto) melakukan penelitian di laboratorium Radioisotope Research di dalam universitas tersebut," tulis koran Sankei baru-baru ini yang mendapatkan semua bahan rahasia dari Universitas Kyoto tersebut.

Sebenarnya upaya untuk membuat bom atom sudah muncul inisiatifnya sejak Perang Dunia I.

Arakatsu meneliti dan mengembangkan bersama mantan tentara angkatan laut Jepang yang bekerja di Laboratori Sains Riken, Yoshio Nishina, selama pecah Perang Dunia II.

Dalam penelitian keduanya menemukan pengayaan (enrichment) uranium dengan metode difusi termal. Penelitian tersebut terkenal dengan nama "Penelitian F" yang bertujuan memperkaya (enrichment) kadar uranium dengan  sentrifugasi. Namun pasokan uranium yang kurang membuat penelitian belum berhasil sempurna.

Setelah perang dunia berakhir, Markas Besar Sekutu (GHQ) mencari RIKEN dan Kyoto Imperial University, serta menghancurkan lingkaran akselerator "siklotron" menggunakan dasar penelitian fisika. Karena hal itu diketahui GHQ dapat mengarah pada pengembangan bom atom.

Angkatan Laut Jepang diketahui menawarkan pihak peneliti untuk membeli uranium di Shanghai. Namun belum sempat pengembangan selesai, Jepang telah dibom atom di Hiroshima dan Nagasaki sehingga semua rencana amblas semua.

Tercatat juga bulan Maret 1945 suatu cetak biru (blueprint) untuk pembuatan bom atom juga ditemukan di sebuah perusahaan Jepang yang kini bernama Tokyo Keiki Seisakusho (sekarang Tokyo Keiki), yang ternyata memproduksi alat kelengkapan untuk bom atom. Rencana perusahaan ini meluncurkan bom atom buatannya tanggal 19 Agustus 1945.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas