Bocah 11 Tahun Korban Pemerkosaan Ayah Tiri Melahirkan
Direktur Palang Merah Asunción proses kelahiran dilakukan secara bedah caesar dan dikonfirmasi si bocah dan bayinya sehat.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, ASUNCION - Seorang bocah perempuan berusia 11 tahun, yang menjadi korban pemerkosaan ayah tirinya, akhirnya melahirkan seorang putri pada Kamis (13/8/2015) lalu.
Menurut Direktur Palang Merah Asunción proses kelahiran dilakukan secara bedah caesar dan dikonfirmasi si bocah dan bayinya sama-sama sehat.
Kelahiran itu adalah hasil dari perkosaan ayah tiri si bocah 11 tahun itu, yang kasusnya menjadi sorotan masyarakat Paraguay pada Mei 2015 lalu.
Bocah tersebut ketahuan menjadi korban pemerkosaan setelah ia diketahui hamil 22 minggu oleh dokter, saat bocah itu diantar ibunya ke rumah sakit karena mengeluh perutnya sakit.
Diketahui hamil, pihak kepolisian langsung melakukan proses investigasi, sebelum akhirnya menahan ibu sang bocah atas tuduhan penelantaran anak, serta ayah tirinya atas tuduhan pemerkosaan anak.
Namun, keduanya menentang tuduhan-tuduhan itu. Sang ibu mengaku dirinya yang justru melaporkan kasus itu dan merasa tak mendapatkan keadilan, sedangkan ayah tirinya tak mengaku telah memperkosa.
Awalnya, sang ibu dan sejumlah kelompok aktivis HAM mendukung agar bocah itu melakukan aborsi saja.
Tetapi, pihak pemerintah Paraguay menentang hal itu, karena dianggap akan mengganggu kesehatan fisik dan mental si bocah. Apalagi, Paraguay menganut hukum yang melarang aborsi.
Selain membuat diskusi soal aborsi merebak di Paraguay, kasus ini juga mengundang protes yang menuntut perlindungan lebih terhadap anak yang mengalami pelecehan. (NBC News/CNN)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.