Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Temuan NASA: Ada Kandungan Neon di Atmosfer Bulan

Lagipula, senyawa yang terkandung dalam atmosfer tipis bulan tak hanya neon, melainkan juga hidrogen, helium, dan argon.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Temuan NASA: Ada Kandungan Neon di Atmosfer Bulan
Astronomy
Pesawat Penjelajah Lingkungan Atmosfer dan Permukaan Bulan (LADEE) milik NASA. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, MARYLAND - Pesawat Penjelajah Lingkungan Atmosfer dan Permukaan Bulan (LADEE) baru saja memperlihatkan pada ilmuwan NASA bahwa ada kandungan neon di atmosfer bulan.

Neon adalah senyawa gas yang biasa digunakan untuk lampu-lampu hias yang dibentuk menjadi tulisan atau gambar pada papan tanda atau rambu, agar membuatnya lebih mencolok dengan cahayanya yang sangat terang.

Penemuan itu menjadi kabar baik bagi para ilmuwan NASA, sebab selama ini keberadaan neon di atmosfer bulan masih menjadi bahan spekulasi mereka.

"Keberadaan neon di lapisan luar bulan telah menjadi bahan spekulasi sejak misi Apollo dilakukan, sebab tak ada bukti hasil deteksi yang kredibel atas itu," kata Mehdi Benna dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard milik NASA.

Namun, apakah sinar bulan yang sangat terang diakibatkan oleh keberadaan neon itu? Menurut Astronomy.com, lapisan atmosfer bulan sangatlah tipis dan kandungan neonnya pun tak cukup untuk membuat sinar bulan sebegitu terang.

Lagipula, senyawa yang terkandung dalam atmosfer tipis bulan tak hanya neon, melainkan juga hidrogen, helium, dan argon.

Berita Rekomendasi

Alat deteksi LADEE juga memperlihatkan bahwa banyaknya kandungan tiap senyawa tersebut tergantung waktunya. Hasil pengamatan yang didapat menyatakan bahwa argon meningkat saat matahari mulai naik, neon meningkat saat pukul 4.00, sedangkan helium pukul 01.00.

Informasi yang didapat LADEE terkait atmosfer bulan membuat ilmuwan senang, karena seluruh informasi itu memberikan kesempatan pada mereka untuk mempelajari lebih dalam soal atmosfer tipis itu.

"Penting sekali untuk mempelajari lapisan luar bulan sebelum penjelajahan manusia ke bulan nantinya akan memberikan dampak lain terhadap lapisan itu," ucap Mehdi lagi. (Tech Times/Astronomy.com).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas