Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerakan 27 Agustus, Strategi Baru Yakuza Jepang atau Perpecahan Yamaguchi-gumi?

Satu gerakan terjadi 27 Agustus 2015 lalu di kantor pusat kelompok mafia Yakuza, terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi di Kobe, Perfektur Hyogo

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gerakan 27 Agustus,  Strategi Baru Yakuza Jepang atau Perpecahan Yamaguchi-gumi?
Istimewa
Kelompok-kelompok di dalam Yamaguchi-gumi, Yakuza terbesar di Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Satu gerakan terjadi 27 Agustus 2015 lalu di kantor pusat kelompok mafia Yakuza, terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi di Kobe, Perfektur Hyogo. Beberapa kelompok hadir dalam rapat tetapi beberapa kelompok tidak hadir.

Menjadi pertanyaan, apakah ini strategi baru yang akan diluncurkan Yamaguchi-gumi, atau sebaliknya terjadi perpecahan di dalam Yamaguchi-gumi saat ini?

"Sepertinya terjadi perpecahan di dalam kelompok Yamaguchi-gumi antara yang pro Shinobu Tsukasa (73) pemimpin Yamaguchi gumi generasi ke-6 saat ini, dengan kelompok-kelompok yang anti Tsukasa," kata sumber Tribunnews.com, Sabtu (29/8/2015).

Namun sumber lain mengungkapkan hal berbeda.

"Ada kemungkinan strategi lain dari kelompok Yamaguchi-gumi yang akan terlihat dalam waktu dekat, baik strategi reformasi dalam organisasi tersebut atau pun strategi pengoperasian organisasi tersebut di masa depan akan diatur ulang kembali oleh para pimpinan mereka. Masih belum diketahui jelas apa yang terjadi sebenarnya," ujar sumber tersebut.

Kenyataan yang ada beberapa kelompok pendukung Yamaguchi-gumi 27 Agustus lalu berkumpul di Kobe di kantor pusat mereka. Namun beberapa pimpinan kelompok lain tak hadir seperti dari Yamaken gumi (kelompok terbesar di dalam Yamaguchi-gumi dengan jumlah anggota sekitar 2.000 orang), kelompok Kyouyukai (Perfektur Hyogo), kelompok Takumi-gumi (Osaka), dan sebagainya.

Sebanyak 13 kelompok dari puluhan kelompok yakuza yang berafiliasi ke Yamaguchi-gumi diperkirakan akan mengundurkan diri dari Yamaguchi-gumi, umumnya dari kelompok yang berada di Kansai (Osaka dan sekitarnya).

Yamaguchi-gumi ada di 44 perfektur di Jepang (dari 47 perfektur yang ada di Jepang). Jumlah yang tercatat di kepolisian saat ini sekitar 23.400 anggota atau sekitar 43,7 persen dari seluruh anggota Yakuza yang ada di Jepang.

Tsukasa semula berasal dari Nagoya, Ketua Kelompok Kodo-kai. Pertama kali pemimpin Yamaguchi-gumi diambil dari luar Kansai (Osaka dan sekitarnya).

Oleh karena Tsukasa dari Kodo-kai, Nagoya, pimpinan sekitarnya juga banyak diambil dari kelompoknya juga, sehingga membuat kelompok afiliasi Yamaguchi-gumi yang lain merasa tidak senang. Tak ada pembagian kekuasaan kepada kelompok lain.

Tahun 1984-1989 terjadi perang "Yama-ichi" antar kelompok di dalam Yamaguchi-gumi yang berintikan masalah perebutan kekuasaan kepemimpinan setelah Taoka Kazuo (Ketua Yamaguchi-gumi generasi ke-3) meninggal dunia.

Awal perang setelah pemimpin generasi ketiga, Taoka meninggal, terjadi gejolak perang dengan pemimpin Yamamoto Kenichi dari Yamaken, yang berperang dengan Takenaka Masahisa (KetuaYamaguchi-gumi generasi ke-4). Akhirnya didamaikan oleh Yoshinori Watanabe, Ketua Yamaguchi-gumi generasi ke-lima. Watanabe inilah yang cukup banyak disayang oleh banyak anggota Yamaguchi-gumi karena berhasil mendamaikan banyak pihak sehingga perang internal berhenti.

Namun setelah Watanabe meninggal terpendam isu bahwa kenaikan Tsukasa sebagai pemimpin generasi ke-6 Yamaguchi-gumi karena kudeta dari Watanabe.

Hal ini tampaknya muncul kembali saat ini di tengah kecemburuan kelompok Yamaken-gumi yang menganggap kurang mendapat perhatian dari Tsukasa.

Skenario lain adanya gerakan besar saat ini karena pembagian operasional, perubahan struktur kerja (yang berujung ke pembagian rezeki) dianggap tidak berimbang di dalam berbagai kelompok Yamaguch-gumi sehingga menimbulkan kecemburuan sosial besar.

Kini polisi mulai berjaga-jaga kembali memonitor kelompok Yamaguchi-gumi, yang ditakutkan terjadi kembali perang antar kelompok yakuza yang semua berafiliasi ke Yamaguchi-gumi.

"Janganlah ada lagi perang Yama Ichi ke dua, repot sekali kalau sampai terjadi melihat pengalaman di masa lalu," lanjut sumber Tribunnews.com.

Kerugian perang Yama Ichi (Yamaichi Kousou) di masa lalu diperkirakan menghabiskan (kerugian) uang sekitar 50 miliar yen (akibat penggunaan amunisi dan senjata lain untuk perang serta berbagai macam kerusakan umum) dan untuk mendamaikan kedua belah pihak dibutuhkan sekitar 2 miliar yen.

"Jadi bukan hanya habis banyak uang percuma, juga puluhan jiwa melayang akibat perang antar geng Yakuza tersebut," katanya.

Disamping juga ketidaktenangan di tengah masyarakat Jepang dan kerugian (dampak) ekonomi lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas