Ketua PPI Berharap Ada Penerbangan Langsung ke Fukuoka Jepang
penerbangan langsung hingga kini belum dapat dibuka akibat terjadinya kecelakaan Garuda Indonesia tanggal 17 Juni 1996 lalu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, FUKUOKA - Cukup banyak orang Jepang yang sebenarnya ingin ke Indonesia langsung dari Fukuoka. Tetapi penerbangan langsung hingga kini belum dapat dibuka akibat terjadinya kecelakaan Garuda Indonesia tanggal 17 Juni 1996 beberapa tahun lalu.
Pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA865 itu terbakar setelah over run akibat aborting take off mengakibatkan 3 dari 275 penumpang tewas. Kecelakaan ini masih teringat jelas oleh banyak warga Fukuoka hingga kini, sehingga menentang pembukaan jalur langsung tersebut.
"Kalau saja penerbangan langsung dari Fukuoka ke Indonesia bisa dibuka lagi, saya yakin akan banyak warga Fukuoka senang bisa langsung ke Indonesia. Saat ini mereka banyak yang berhenti ke Singapura, Malaysia dan Thailand dengan penerbangan langsung dari Fukuoka, tidak ada yang langsung ke Indonesia. Jadi Indonesia sebenarnya banyak rugi karena tidak ada penerbangan langsung ini," kata Amry Dasar, Ketua Perkumpulan Pelajar Indonesia (PPI) di Fukuoka sejak Januari 2015, khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (16/9/2015).
Menurutnya pihak pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan agar penerbangan langsung ke Fukuoka dapat dibuka kembali dalam waktu dekat.
"Saya dengar dari seorang pejabat pemerintah Indonesia katanya tahun depan akan dibuka penerbangan langsung ke Fukuoka. Entahlah bagaimana nantinya," kata Amry.
Amry di Jepang untuk menyelesaikan program doktornya tahun depan. Sedangkan istrinya, Dahlia Patah yang kini sedang hamil, baru saja menyelesaikan program master dan akan melanjutkan program doktor di bidang teknik sipil, sama seperti Amry.
"Karena istri saya baru memasuki program doktor dan saya tahun depan Insya Allah setelah lulus doktor, ya akan saya lanjutkan dulu dengan program Post Doctoral dulu lah, sampai istri saya selesai," kata Amry.
Dia merasa beruntung mendapatkan kesempatan belajar di Jepang hingga saat ini, namun diakuinya ingin lebih banyak lagi menyumbangkan pemikiran dan hasil karyanya untuk bangsa dan negara Indonesia.
"Belum lama juga datang para pejabat Indonesia ke Fukuoka untuk mempromosikan daerahnya masing-masing di sini. Namun ya itu, misalnya Wakatobi, dari sini ke sana, perjalanannya saja lebih dari satu hari untuk sampai ke sana karena tak ada penerbangan langsung ke Indonesia," ungkapnya.
Oleh karena itu Amry sangat berharap agar penerbangan Fukuoka ke Indonesia langsung dapat segera direalisasikan di masa mendatang.