Otoritas Bandara Kuching Batalkan Dua Penerbangan Gara-gara Kabut Asap
Akibat kabut asap, dua penerbangan dibatalkan dari Bandar Udara Internasional Kuching, Malaysia, Kamis (17/9/2015).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KUCHING - Akibat kabut asap, dua penerbangan dibatalkan dari Bandar Udara Internasional Kuching, Malaysia, Kamis (17/9/2015).
Manajer Bandara Kuching, Mohd Nadzim Hashim, mengatakan pembatalan berlaku untuk satu kedatangan dan keberangkatan dari dan menuju Kuching-Tanjung Manis, Malaysia.
"Penerbangan MASwings menggunakan pesawat Twin Otter dari Kuching-Tanjung Manis dan Tanjung Manis-Kuching telah dibatalkan karena kabut," kata Mohd Nadzim seperti dilansir Bernama.
Kondisi kabut asap juga telah menyebabkan penundaan tiga penerbangan untuk keberangkatan dan tiga kedatangan di Bandara Kuching. Ia menyarankan semua penumpang yang akan terbang melalui Bandara Kuching untuk memeriksa jadwal penerbangan mereka ke maskapai sebelum menuju bandara.
Pada pukul 11.00 waktu setempat, indeks polutan udara (API) yang tercatat di Kuching jatuh pada titik 209. Angka ini menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat.
Kabut asap putih kotor dan tebal menyelimuti banyak daerah di Malaysia. Fenomena tahunan ini sebagian besar disebabkan pembakaran hutan di Indonesia untuk membuka lahan.
Hujan Buatan
Untuk mengatasi dampak kabut asap, Pemerintah Malaysia mengoperasikan pesawat untuk membuat operasi hujan buatan agar udara menjadi bersih kembali.
Hujan buatan akan dilakukan di atas Kuala Lumpur dan daerah sekitarnya, demikian ujar pejabat senior departemen meteorolgi, Maznorizan Mohamad. Pesawat kedua dijadwalkan terbang di atas Kuching di Sarawak, Kalimantan.
Ia mengatakan operasi hujan buatan itu direncanakan berlangsung tiga hari, namun bergantung ada tidaknya awan dan kondisi cuaca. Musim antar-monsoon diperkirakan akan mulai akhir September, membawa lebih banyak hujan di semenanjung Malaysia untuk membersihkan asap.
Kementerian Pendidikan Malaysia sebelumnya telah memerintahkan sekolah-sekolah di Kuala Lumpur, ibukota administratif pemerintahan Putrajaya dan negara-negara bagian di selatan, yaitu Negeri Sembilan dan Malaka untuk tutup Selasa.
Di Singapura, polusi udara juga telah mencapai tingkat tidak sehat. Penyelenggara Formula One mengamati situasi terakhir untuk memutuskan apakah masih batas aman untuk tetap menggelar acara.
Sementara itu pemerintah Indonesia telah mengirimkan pesawat dan helikopter untuk membuat hujan buatan dan menjatuhkan air, sekaligus mengirim lebih dari 1.000 tentara ke Sumatera untuk membantu memadamkan api. (Bernama)