Tragedi Mina Belum Tuntas, Menteri Agama Tunda Pulang ke Tanah Air
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin sekaligus Amirul Haj penyelenggaraan haji 2015, memutuskan menunda kepulangannya ke Tanah Air.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin sekaligus Amirul Haj penyelenggaraan haji 2015, memutuskan menunda kepulangannya ke Tanah Air.
Ini bagian dari komitmennya untuk memantau langsung penanganan tragedi Mina yang menelan banyak korban jiwa, termasuk jemaah Indonesia.
“Saya memutuskan untuk menunda kepulangan selama beberapa hari sampai kondisinya sudah relatif normal,” ujar Lukman sebagaimana disampaikan Koordinator Media Center Haji (MCH) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Kementerian Agama, Muhammad Affandi, melalui keterangan pers, Sabtu (26/9/2015).
Menurut Lukman, Amirul Haj, naib dan anggota dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Senin (28/9/2015). Namun, karena dirinya merasa penanganan tragedi Mina belum tuntas atau masih dalam masa krisis.
"Rombongan Amirul Haj yang lain tetap berangkat ke Tanah Air sesuai dengan rencana,” jelasnya.
Lukman mengaku selaku pimpinan Amirul Haj merasa harus bertanggung jawab melihat langsung penanganan dampak tragedi Mina ini, khususnya terkait jemaah haji Indonesia.
“Mereka yang luka dan wafat pengurusannya seperti apa, saya harus berada di sini,” tandasnya.
Diberitakan, ritual lempar jumrah di Jalan Arab 204, Mina pada penyelenggaran haji 2015 tepatnya, Kamis (24/9/2015) pagi, menelan korban jiwa.
Ribuan orang berdesak-desakan dan saling terinjak hingga mengakibatkan lebih 700 jemaah dari berbagai negara meninggal dunia.
Terkait kejadian itu, Kementerian Agama melansir ada 14 jemaah Indonesia yang meninggal dunia, enam jemaah dirawat dan 112 dari 225 yang hilang belum juga kembali ke tenda masing-masing.
Hingga saat ini, Kemenag melalui para petugas PPIH masih melakukan pencarian, identifikasi dan verifikasi para korban lainnya.
PPIH di Arab Saudi juga membuka nomor hotline bagi keluarga jamaah di Tanah Air yang ingin mendapatkan informasi seputar kejadian itu.
Pihak keluarga di Indonesia dipersilakan untuk menghubungi +966543603154 untuk panggilan dari telepon genggam atau ponsel dan 007966543603154 unuk panggilan dengan telepon rumah atau kabel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.