Selembar Menu Makan Siang Terakhir Titanic Laku Terjual Rp 1,2 M
Lembar kertas menu makan siang terakhir itu adalah milik Abraham Lincoln Salomon
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Laku seharga USD 88 ribu selembar menu makan siang terakhir dari kapal megah Titanic yang menabrak es dan tenggelam di sebelah utara Samudra Atlantik pada 1912.
Lembar kertas menu makan siang terakhir itu adalah milik Abraham Lincoln Salomon, seorang penumpang kelas VIP yang selamat dengan menaiki sekoci Lifeboat 1 ketika Kapal Titanic menabrak es dan tenggelam di sebelah utara Samudera Atlantik pada 1912.
Dari Salomon, peninggalan bersejarah Titanic, yakni selembar menu makan siang masih tertinggal hingga sekarang. Menu makan siang terakhir di Titanic itu, tertanggal 14 April 1912, telah laku dilelang di Balai Lelang Lion Heart Autographs, New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (30/9/2015) kemarin.
Bertepatan peringatan 30 tahun ditemukannya Titanic di dasar Samudra Atlantik, lembar menu makan siang ini dibuka dengan harga berkisar USD50 ribu hingga USD70 ribu, atau Rp700 juta-Rp980 juta.
Akan tetapi, lembar bersejarah itu laku terjual USD 88 ribu saat lelang berlangsung. Atau seharga Rp1.2 miliar kurs (Rp14 ribu per dolar AS).
Di bagian belakang lembar menu makan siang terakhir itu terdapat tanda tangan atas nama Isaac Gerald Frauenthal, penumpang kelas satu lainnya yang juga selamat dengan menggunakan sekoci yang berbeda dari Salomon.
Selain lembar menu makan siang, peninggalan lainnya dari kapal Titanic adalah tiket permandian mewah bergaya Turki yang juga dilelang.
Di situ tertera nama Salomon beserta dua penumpang kelas satu lain yang mungkin sempat menikmati fasilitas permandian tersebut. Balai lelang Lion Heart Autographs memprediksi nilai tiket permandian itu seharga USD7.500 hingga USD10 ribu.
Peninggalan lainnya yang turut dilelang adalah sehelai surat yang ditulis Mabel Francatelli, yang juga merupakan penumpang kelas satu Titanic, kepada Salomon, enam bulan setelah peristiwa tenggelamnya kapal. (AP)