TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Republik India, Vijay Kumar Singh di sela-sela pertemuan Indian Ocean Rim Association (IORA) di Padang Sumatera Barat, (23/10/2015).

Retno menyambut baik rencana kunjungan Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari ke Indonesia pada tanggal 1-4 November 2015.

Dalam kunjungan itu Wapres Ansari dijadwalkan untuk bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla untuk membahas langkah untuk meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara.

Selain itu kata Retno, beberapa kerja sama konkrit yang akan dibahas adalah MoU on Renewable Energy dan Kerja Sama Pertukaran Budaya.

Wapres India juga direncanakan untuk menghadiri Indonesia dan India Business Forum danmemberikan public lecture.

Selain membahas mengenai kunjungan itu, kedua pihak juga membahas mengenai rencana penyelenggaraan Sidang Komisi Bersama atau Joint Commission Meeting ke-5 di Indonesia. "ini adalahwadah bagi kedua Negara untuk mereview kembali progress hubungan bilateral kita," kata Menlu Retno.

Pertemuan ini juga dimanfaatkan bertukar pandangan mengenai Indonesia - India Eminent Person’s Group (II-EPG) yang siap untukmenyelenggarakan pertemuan pertamanya di Indonesia pada akhir tahun 2015. II-EPG akan terdiridari para tokoh kedua negara yang akan saling bertukar pandangan guna menghasilkan rekomendasi untuk menguatkan kerja samastrategis kedua negara.

Beberapa tokoh dari Indonesia yang akan tergabung adalah Dubes Dr. Dino Patti Djalal, Medyatama Suryodiningrat, Shinta Widjadja Kamdani, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti dan I Made Andi Arsana.

Kedua Menteri juga membahas lebih jauh mengenai rencana pemberian bebas visa India untuk WNI dan rencana Garuda Indonesia untuk membuka jalur baru ke India dalam waktu dekat.

India merupakan salah satu negara mitra strategis RI. Total nilai perdagangan pada tahun 2014 mencapai US$ 16,20 milyar dengan investasi sebesar US$ 37,1 juta pada 137 proyek. Jumlah wisatawan India ke Indonesia setiap tahunnya mencapai 217 ribu orang.