NHK Jepang Kena Tegor Keras Komisi Etika Penyiaran
Secara signifikan terjadi divergensi informasi dengan fakta di masyarakat
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Komite Etika Penyiaran program televisi Jepang (BPO) lewat Ketuanya, Kawabata Kazuharu, telah mengecam TV NHK karena menganggap penyiaran acara Close-up Gendai (sorotan kontemporer) banyak mendapat laporan dari masyarakat tidak sesuai keadaan.
"Secara signifikan terjadi divergensi informasi dengan fakta di masyarakat, suatu pelanggaran etika yang serius," papar BOP hari ini (6/11/2015).
Acara dianggap mengarah ke fabrikasi fakta, pementasan konsep di NHK dalam penampilannya sehingga mendapat kritik dari masyarakat.
Fakta yang ada telah terdistorsi sehingga hasil penyiaran seolah mengarahkan masyarakat agar sesuai dengan isi siaran tersebut.
Selain keluhan dari BPO, juga ada keluhan dari beberapa orang mengenai pelanggaran hak asasi manusia.
Beberapa isi surat BPO antara lain menuliskan, bahwa program dianggap memiliki pelanggaran etika penyiaran yang serius.
Pengambilan gambar seolah dengan gaya mata-mata dimaksudkan untuk mendistorsi fakta-fakta.
Wartawan dianggap telah kehilangan otonomi sebagai cakupan penyiaran tersebut.
BPO juga menganggap NHK tidak bekerja, tidak melakukan fungsi cek yang sehat antara staf.
Perhatian yang ketat dalam dokumen oleh menteri adalah tindakan pelanggaran dari "otonomi" memastikan UU Penyiaran.
Kemudian juga, mendengarkan eksekutif NHK oleh Partai Demokrat Liberal harus dikutuk karena merupakan tekanan tersendiri dari partai yang berkuasa.