Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Pelancong Inggris Terbang dari Mesir Tanpa Bagasi

Ribuan wisatawan Inggris di pulau wisata Sharm el-Sheikh, Mesir, akhirnya mulai diterbangkan kembali ke Inggris

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ribuan Pelancong Inggris Terbang dari Mesir Tanpa Bagasi
ABC News/AP Photo
Satu dari sejumlah potongan pesawat milik maskapai Rusia, Kogalymavia, yang jatuh di Hassana, area pegunungan Sinai, Mesir, Sabtu (31/10/2015). (ABC News/AP Photo) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, SHARM EL-SHEIKH - Lantaran mendapat informasi bahwa bom yang disembunyikan dalam koper adalah penyebab pesawat Rusia jatuh di Mesir, ribuan warga Inggris di Mesir diterbangkan ke Inggris tanpa bagasinya.

Ribuan wisatawan Inggris di pulau wisata Sharm el-Sheikh, Mesir, akhirnya mulai diterbangkan kembali ke Inggris pada Jumat (6/11/2015), atas izin dari PM Inggris David Cameron.

Namun, penerbangan Mesir - Inggris itu dilanjutkan dengan catatan pengamanan akan lebih diperketat, yang sampai mengharuskan para wisatawan tersebut pulang tanpa bagasi mereka.

Dikutip dari The Guardian, 25 penerbangan meninggalkan Mesir pada hari itu. Pihak maskapai Belanda, KLM, mengatakan penumpang hanya boleh terbang membawa bagasi atau koper tangan.

Kepulangan wisatawan Inggris tersebut dikatakan menjadi pencerahan atas masalah 4.000 warga Inggris yang tertahan di Sharm el-Sheikh, gara-gara pemerintah Inggris menghentikan penerbangan dari dan ke Inggris pada Rabu (4/11/2015).

Sedangkan, kebijakan terbang tanpa bagasi itu datang setelah intel AS dan Inggris mendapatkan informasi dari hasil sadapan percakapan militan ISIS di Sinai dan Suriah.

Berita Rekomendasi

Percakapan itu membahas soal misi menjatuhkan pesawat Rusia yang sudah jatuh di Sinai dan cara menjatuhkannya, yaitu meletakkan sebuah bom dalam bagasi pesawat.

Namun, pembicaraan itu tidak bisa dijadikan bukti penyebab jatuhnya pesawat, karena hasil forensik dan bukti lainnya belum ada yang mendukung teori itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas