Yukari Sato, Model yang Kini Menekuni Kertas Tradisional Jepang
Kini Sato menekuni kertas tradisional Jepang (washi) dengan desain-desainnya yang cantik.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Yukari Sato awalnya berprofesi sebagai model yang tinggal di London selama 3 tahun. Namun kini menekuni kertas tradisional Jepang (washi) dengan desain-desainnya yang cantik.
"Saya sangat suka sekali membuat washi dan mengkreasikan yang lain dengan desain sendiri supaya bisa melestarikan dan mengembangkan washinya ke luar Jepang juga nantinya," kata Yukari Sato khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (18/11/2015).
Sato mengaku belajar sendiri disamping kursus pembuatan washi di sekolah washi di Jepang, kemudian berusaha mengembangkannya sesuai ilmunya di bidang desain.
Washi dibuat partisi ruangan, penghias interior ruangan, dan keindahan alam ala Jepang terutama untuk restoran Jepang.
"Kini mulai banyak pesanan dari Shanghai selain dari Singapura dan negara lain seperti Bahrain dan sebagainya," tambah wanita cantik ini yang 4 tahun lalu kembali tinggal di kampung halamannya di Kota Matsuyama (sebelumnya tinggal di Tokyo).
Umumnya washi yang dipesan mereka 90 persen dengan warna alam washi putih Jepang. Tetapi ada pula yang pesan washi dengan warna favorit si pemesan.
"Banyak pesanan kami terima dari kontraktor rumah yang menerima pesanan dari konsumennya. Jadi kita tinggal buatkan saja apa yang dikehendaki mereka," kata Sato.
Saat ini anak bungsu dari tiga bersaudara ini, tinggal bersama ayahnya yang juga membantu usaha Sato di bidang washi ini, selain ada pula dua stafnya yang ikut membantu.
"Saya akan fokuskan pada desain dan pembuatan washi. Sepertinya saya masih belum apa-apa, mungkin masih 30 persen menguasai dunia washi," katanya merendah.
Padahal Sato telah 10 tahun berkecimpung di dunia washi ini.