AS Sebut Suriah dan Turki Beli Minyak dari ISIS
Suriah dan Turki dikatakan selama ini telah membeli minyak dari kelompok ISIS, membuat kelompok militan itu memperoleh pendapatan sekitar Rp 7 triliun
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Suriah dan Turki dikatakan selama ini telah membeli minyak dari kelompok ISIS, membuat kelompok militan itu memperoleh pendapatan sekitar Rp 7 triliun.
Menurut informasi yang diungkap oleh seorang pejabat Departemen Keuangan AS, Adam Szubin, minyak ISIS selama ini terjual kepada pemerintah Suriah, Bashar Assad, dan Turki.
Minyak memang menjadi sumber penghasilan terbesar kelompok ISIS untuk membiayai semua operasi serangan, persenjataan, hingga kebutuhan hidup militannya.
"ISIS menjual minyak dalam jumlah besar pada rezim Assad. Keduanya memang saling serang, namun keduanya sama-sama masih terlibat transaksi jutaan dolar," ucap Adam, dikutip Arab News.
"Transaksi juga datang dari seberang perbatasan, yaitu Turki," sahutnya lagi, ketika ditanya dari mana transaksi-transaksi minyak itu berasal.
Menurutnya, transaksi itulah yang menghasilkan profit besar bagi ISIS, yang tak hanya mengalirkan dana, tetapi juga membiayai segala infrastruktur kelompok itu.
Mengetahui kedua negara yang terlibat transaksi, Adam pun menyebut menutup perbatasan Turki adalah hal yang penting untuk dilakukan sekarang.
"Ini tak hanya soal masalah finansial, tetapi juga soal pembiayaan terhadap teroris dan persenjataannya," tandas dia.
Sebagai inisiatif untuk memotong akses militan ISIS ke sistem keuangan global, Adam mengatakan AS telah bekerjasama dengan Irak untuk menutup beberapa cabang bank yang berada di wilayah teritorial ISIS. (NDTV/Arab News)