Laporan Wartawan tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Menangkan pemilihan umum presiden Taiwan, capres Tsai Ing-wen resmi jadi wanita pertama menjabat presiden Taiwan.

Dari 99 persen hasil perhitungan suara pada Sabtu (16/1/2016), dukungan untuk capres Partai Progresif Demokratik itu unggul sekitar 56 persen.

Tsai mengalahkan Eric Chu, capres dari partai yang saat itu masih berkuasa, Kuomintang (KMT).

Dalam pidato kemenangannya, Tsai berjanji akan menjaga hubungan Taiwan dan Tiongkok, terlebih dalam hal status quo.

Ia pun menambahkan bahwa pemerintah Tiongkok harus tetap menghormati jalannya demokrasi di Taiwan.

Kemenangannya kerap dikatakan mengganggu hubungan dengan Tiongkok, Tsai meminta agar Tiongkok dan Taiwan sama-sama tak menjadi provokator pemecah.

Tiongkok memang dikatakan selama ini menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dari negara tersebut.

Pandangan negatif atas kemenangan Tsai dikarenakan partai KMT selama ini telah membina hubungan dengan Beijing menjadi lebih hangat.

Prestasi tersebut yang paling disorot dari partai yang merajai politik Taiwan selama 70 tahun terakhir itu.

Atas kemenangan itu, Eric telah mengaku kalah dalam pemilu yang digelar beberapa bulan setelah pertemuan antara pemimpin Taiwan dan Tiongkok itu. (New York Times/AFP)