Profil Tiga WNI yang Jadi Pimpinan Teroris ISIS di Suriah
Ketiga nama tersebut ternyata cukup disorot oleh media asing, yang kerap menganggap ketiganya sebagai ancaman.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
Sebagai pimpinan ISIS untuk pejihad Indonesia, ia dianggap memiliki kuasa untuk memerintahkan eksekusi serangan di Indonesia.
ABC
Sebelumnya, Bahrumsyah merupakan pemimpin dari kelompok militan Indonesia - Malaysia Katibah Nusantara, yang dibentuk 2014 lalu.
Ia juga diketahui merupakan mantan anggota kelompok Jemaah Islamiyah (JI), yang menjadi kunci pembentuk kelompok Katibah dan ancaman bagi Asia Tenggara.
Peneliti terorisme Ridlwan Habib pernah mengatakan pada Tribunnews sekitar 2014 lalu bahwa Bahrumsyah pernah memakai nama Abu Muhammad Al-Indonesiy.
- Abu Jandal
Di media asing, Abu Jandal al Yemeni al Indonesi atau Salim Mubarok Attamimi dikenal sebagai kepala rekrut militan di Indonesia.
Ulama asal Malang itu terkenal setelah muncul dalam sebuah video, yang mengancam akan berperang dengan militer Indonesia demi membentuk negara Islam.
Salim Mubarok Attamimi atau Abu Jandal dan anaknya yang terlibat dalam jaringan ISIS saat berada di Suriah.
Ia diketahui merupakan kaki tangan Aman Abdurrahman, militan yang pernah ditangkap atas kasus pengajaran pembuatan alat peledak pada 2004.
Abu Jandal pun menjadi sorotan media asing sebagai ancaman bagi negara-negara Asia Tenggara.
Hal itu terjadi setelah ia diberitakan merekrut pejihad dengan menawarkan pekerjaan menjadi sukarelawan kemanusiaan serta menjanjikan uang.