Cerita Sopir Taksi Jepang Saksikan Penampakan Hantu di Kota Bekas Tsunami
Jelang peringatan lima tahun gempa dan tsunami di Jepang, laporan soal penampakan hantu cukup banyak diperoleh dari warga.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jelang peringatan lima tahun gempa dan tsunami di Jepang, laporan soal penampakan hantu cukup banyak diperoleh dari warga.
Laporan yang paling menyedot perhatian media adalah dari tujuh sopir taksi yang mengaku sering mendapati penumpang hantu.
Apalagi jika mereka tengah melintas atau mengambil "penumpang" dari sebuah kota yang paling terdampak bencana alam pada Maret 2011 itu, Ishinomaki.
Cerita-cerita itu didapatkan seorang mahasiswa sosiologi Tohoku Gakuin University, Yuka Kudo, yang tengah melakukan penelitian untuk tugas akhirnya.
Satu di antaranya adalah seorang sopir yang bercerita pernah mengambil penumpang wanita di Stasiun Ishinomaki beberapa bulan pascabencana itu.
"Ketika wanita itu sudah naik ke dalam taksi saya, dia bertanya 'Apakah aku sudah mati?'," cerita sopir yang tak disebutkan namanya itu.
"Saat aku menengok ke belakang, dia sudah tidak ada," tuturnya lagi, mengatakan ia menengok karena kaget akan pertanyaan si wanita itu.
Lainnya mengaku pernah mengantar seorang pria ke daerah Hiyoriyama atas permintaannya, namun setelah sampai si sopir melihat bangku penumpangnya kosong.
Menurut para sopir, penampakan yang mereka alami itu bukanlah sembarang ilusi, sebab saking meyakinkannya, mereka sampai menyalakan argo.
Saat yang mereka kira "penumpang" itu naik mobil, mereka langsung menyalakan argo, yang berujung tak terbayar dan terpaksa dibayar sendiri.
Namun, tak satu pun sopir taksi itu merasa takut mendapati penumpang hantu, melainkan lebih menganggapnya sebagai pengalaman yang berharga.
Tak hanya mereka, warga lain pun ada yang mengaku melihat hantu tanpa kepala, badan tanpa tangan, atau kaki yang berbaris dan berjalan.
Gempa dan tsunami Jepang 2011 lalu tercatat menewaskan 15.893 orang, sedangkan 2.572 orang dinyatakan hilang. (Asahi Shimbun/Telegraph)