Pengusaha Ikan Tuna Jepang Ini Bikin Pembajak Somalia Bertobat
para pembajak laut akhirnya berhenti sebagai pembajak laut
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah kisah nyata, President (CEO) Kiyomura Co., Sushi Zanmai, Kiyoshi Kimura, 49, yang selama ini terkenal sebagai pembeli ikan tuna termahal di Jepang sejak lima tahun lalu, ternyata telah berhasil menjinakkan para pembajak laut di Somalia Afrika sejak tahun 2013.
"Tolong jangan salah paham, tujuan saya bukan bajak laut tapi saya pengusaha yang mau beli ikan tuna yang baik dan kebetulan ada di Somalia Afrika," papar Kimura khusus kepada Tribunnews.com Jumat ini (22/1/2016).
Kimura ke Jibouti serta Somalia Afrika tahun 2013 karena ingin melihat sendiri ikan tuna yang baik dan benar ada di sana.
Namun ternyata sulit diperoleh karena ternyata banyak bajak laut di sana.
Selama setahun saja sekitar 300 kasus bajak laut terjadi di Somalia. Namun Kimura tidak putus asa.
Dia meminta anak buahnya untuk mendekati para bajak laut tersebut supaya bisa menjadi penangkap ikan tuna lalu dibelinya, sehingga mereka dapat penghasilan dan bisa menghidupi keluarganya, bisa makan dengan baik.
"Saya hanya ingin membeli ikan tuna saja, saya pengusaha, dan kalau mereka dapat uang, dapat makan, bisa hidup dengan baik, kan akan jauh lebih baik daripada jadi pembajak laut," katanya.
Ternyata hal itu berhasil dilakukan stafnya, yang akhirnya mendapat pasokan ikan tuna baik dari Afrika.
Sedangkan para pembajak laut akhirnya berhenti sebagai pembajak laut, malah rajin mencarikan tuna, dan menjual kepada Kimura, mereka pun dapat penghasilan dengan baik.
Para pembajak laut itu akhirnya banyak yang bertobat berhenti sebagai bajak laut, bekerja sebagai pencari ikan di Afrika, terutama ikan tuna.
Kisah ini ternyata menyebar luas kini di Jepang di berbagai media sosial dan tidak sedikit yang mengusulkan agar Kimura bisa mendapat hadiah Nobel Perdamaian, karena dia menyadarkan bajak laut, berhenti jadi bajak laut, damai, semua senang dan mereka pun bisa dapat penghasilan tetap sebagai penangkap ikan tuna yang baik.
Menanggapi hal itu Kimura hanya tertawa saja, "Saya hanya businessman saja tak memikirkan apa-apa, supaya banyak orang bisa makan ikan tuna dengan baik dan enak. Itu saja kok," katanya.
Kini 300 kasus pembajakan laut di Somalia per tahun, praktis tidak ada lagi berkat pekerjaan menangkap ikan tuna yang diusulkan Kimura kepada pembajak laut yang akhirnya kini jadi para penangkap ikan.