Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Makanan yang sudah diproduksi dan dijual sekitar 5-6 tahun lalu, seharusnya sudah dibuang karena sudah kadaluarsa, ternyata masih dijual sampai kini, oleh produsennya Daiko Co.Ltd.

Pelanggaran berat ini membuat kantornya digerebeg polisi Jumat ini (22/1/2016) dan menyita semua dokumen penting yang ada di sana.

"Daiko memproduksi dan menjual Beef Katsu beku ke masyarakat padahal sudah harus dibuang karena jauh melewati batas kadaluarsa makanan tersebut," papar sumber TRibunnews.com Jumat ini (22/1/2016).

Beef Katsu adalah daging sapi yang digoreng dengan tepung. Lalu di bekukan (Frozen) menjadi beef katsu frozen.

Penjualan ke grosir Minori Foods Co.Ltd. yang juga menjual ke eceran luas di Jepang.

Menurut Chairman Daiko (75) yang tak mau disebutkan namanya, produk itu berasal dari Fukushima yang saat bencana alam tak laku terjual.

Kemudian memohon kepada Presiden Minori, Masao Okada (78) untuk membelinya, yang kemudian membeli dan menjual ke pasaran.

Kasus ini mucul sebenarnya setelah pabrik Kokoichi meminta Daiko membuang Beef Katsu sebanyak 40.609 pak pada tanggal 2 September 2015.

Ternyata oleh Daiko tidak membuang, malahan menjual kembali.

Paket Beef Katsu Kokoichi diganti dengan nama lain, dijual ke Minori Foods dengan harga 30 yen satu pak dan Minori Foods menjual ke berbagai toko ecerah di Jepang.

Seorang konsumen yang kebetulan staf Kokoichi menemukan barang itu dijual di sebuah supermarket kecil.

Langsung diusut dan dilaporkan ke polisi pada akhirnya.

Daiko bermarkas di daerah Okudainoshitacho, kota Inazawa perfektur Aichi Jepang.

Sedangkan Minori Foods bermarkas di Kaminakachonagama, kota Hashima, perfektur Gifu Jepang.