Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luar Biasa, Empat WNI Sukses Buat Masjid di Kumamoto Jepang

Masjid Kumamoto yang diresmikan awal Maret 2013 oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Jepang.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Luar Biasa, Empat WNI Sukses Buat Masjid di Kumamoto Jepang
Foto Richard Susilo
Masjid Kumamoto yang dibuat oleh empat WNI yang berprestasi antara lain Marlo Siswahyu (insert) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kisah sukses ini membuktikan bahwa warga Indonesia memang luar biasa yang berada di Jepang.

Dimotori oleh empat orang, Marlo Siswahyu, Yayang Sofyan, Donny Radianto dan Faishal Rahutomo.

Kini tinggal Marlo dan lainnya sudah kembali ke Indonesia ada pula ke negeri lain.

Jadilah Masjid Kumamoto yang diresmikan awal Maret 2013 oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Jepang.

"Itu Masjid Kumamoto untuk masyarakat Muslim yang ada di Kumamoto dan sekitarnya, sifatnya umum, independen, tidak untuk satu golongan. Jadi siapa pun silakan datang ke masjid ini untuk salat dan sebagainya," ujar Marlo (40) khusus kepada Tribnnews.com Sabtu lalu (13/2/2016).

Kelompok muslim Kumamoto membentuk tim khusus 15 orang, 4 orang dari Indonesia termasuk Marlo menjadi ujung tombak pembuatan masjid ini.

Berita Rekomendasi

"Awal mulanya kita minta sumbangan ke berbagai kedutaan di Jepang, tak ada yang memberikan sumbangan. Termasuk tak ada sumbangan dari KBRI. Tapi akhirnya kedutaan Arab Saudi membantu kita bukan dalam bentuk uang tetapi memperkenalkan ke pengusaha Arab Saudi," ujarnya.

Pengusaha Arab berdatangan bahkan ada yang menyuruh anaknya membawa uang tunai lima jutaan yen ke Marlo untuk pembangunan masjid.

"Dalam dua bulan di tahun 2012 kita dapat 60 juta. Gedung tiga lantai kita beli dari lelang di Jepang dengan harga 24 juta yen. Dari uang masuk 60 juta yen, kita bayar gedung, sisanya untuk perawatan gedung dan operasional sehari-hari," ujarnya.

Dari masyarakat Indonesia, individual, dan masyarakat umum setiap salat Jumat sempat terkumpul dua juta yen pula.

"Dulu jumlah orang muslim tahun 2002 hanya skeitar 10 orang, kini sudah sekitar 200-an orang berkembang pesat, bukan hanya pelajar tetapi juga para pemagang Indonesia yang ada di Jepang."

Tahun 2008 dibuatlah Muslim Student Association in Japan.

"Pada saat kita usulkan mau buat masjid, banyak yang marah-marah karena bersamaan mau buat masjid di Hiroshima. Kita jalan terus dan memang kalau niatan kita baik pasti bisa terlaksana dengan baik pula pada akhirnya."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas