Albania Lelang Pesawat Tempur Eks Soviet dan Cina
Jika Anda ingin membeli jet tempur bekas, Albania adalah tempatnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, ALBANIA -- Jika Anda ingin membeli jet tempur bekas, Albania adalah tempatnya.
40 Pesawat usang pesawat eks Soviet dan buatan Cina dijual. Anda pun bisa langsung mencobanya sekali raung di atas wilayah udara paling eksklusif di Eropa itu.
Di sudut pangkalan udara Rinasi di luar ibukota Tirana, 11 jet MiG-17 dan MiG-19 diparkir berbaris dengan rapi. Dua petugas militer menjaga masing-masing pesawat bersejarah itu.
Pesawat-pesawat tua itu berwarna silver dan merah, hitam dan merah yang telah memudar dimakan usianya.
Ban pesawat-pesawat itu pun sudah tipis, senjata berkarat dan beberapa dari pesawat terlihat kanopi kaca rusak.
Montir jet bekas Vasil Jongari 55, tampak malu menunjukkan dirinya di satu sudut Pangkalan udara.
Pilot Albania ini adalah anggota elit militer yang sudah mahir dan pernah ditugaskan oleh rezim komunis Albania di garda terdepan menghalau banyak musuh yang pernah datang ke negara ini di Laut Adriatik.
Sekarang Albania bergabung menjadi anggota NATO. Albania pun melelang jet bekas untuk membiayai program pemerinah untuk modernisasi militer dan untuk menghemat ruang di pangkalan udaranya.
Aneka tawaran pun telah banyak masuk ke Pemerintah. Para kolektor penerbangan dan museum di luar negeri mendorong agar lelang dilakukan lebih awal.
Dengan banyaknya tawaran dan perhatian tersebut, Pemerintah Albania sedang mempertimbangkan menaikkan harga lelang di angka Lek 1,1 - 1,9 juta ( 8.600-14.800 dolar AS).
"Itu adalah kejutan bagi kami," Menteri Pertahanan Mimi Kodheli seperti dikutip dari The Associated Press, Minggu (6/3/2016).
Tercatat calon penawar berasal dari Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Italia dan negara-negara lain.
"Nostalgia selalu ada," katanya, sambil menggerakkan jari-jarinya pada senjata MiG-19 berpeluru 32 milimeter.
"Tetapi semuanya tidak dapat dipelihara hanya berdasarkan keinginan. Kita membutuhkan dana, dan kita tidak memiliki uang."
Ilirjan Kola (61), seorang pasukan Angkatan Udara yang pernah terbang bersama jet MiG-15 dan MiG-19 dari tahun 1976 sampai tahun 1991, mengatakan pesawat itu sangat mahal untuk beroperasi.
"Operasional MiG sangat mahal," katanya.
"Pesawat MiG-19 itu mengkonsumsi 52 liter bahan bakar per menit. Dengan penerbangan normal dari 30-40 menit, bayangkan biayanya," keluhnya.
"Lebih baik bahwa pesawat-pesawat itu dijual," tambahnya.
Angkatan Udara Albania didirikan pada tahun 1951 dan menerima pesawat MiG dari Uni Soviet hingga tahun 1962.
Setelah pemimpin komunis Enver Hoxha jatuh dengan pecahnya Uni Soviet menjadi Rusia, pemerintah Albania terus berbenah.
Dan pada saat runtuhnya rezim Komunis pada tahun 1990, Angkatan Udara memiliki 200 jet dan 40 helikopter, serta empat pesawat transport IL14.
Setelah itu banyak pesawat jenis MiG dicuri dari pangkalan militer di seluruh negeri pada tahun 1997
Pesawat itu dirampok selama pemberontakan.
Beberapa pesawat Jet pun mengalami kecelakaan mematikan di pangkalan udara pada tahun 2004.
Atas seringnya kecelakaan dan besarnya biaya operasional pesawat-pesawat itu, maka pemerintah memikirkan kembali untuk melakukan modernisasi militer.
Karena itu pemeritah memutuskan menjual melalui lelang Pesawat yang meliputi lima jenis jet militer Yak-18, MiG-15, MiG-17, MiG-19, dan MiG-21 serta empat Mi-4 transportasi helikopter. Kebanyakan berasal dari tahun 1950-an.
"Kami dapat menggunakan uang untuk memodernisasi Angkatan bersenjata," kata Kodheli, Menteri Pertahanan.
Tentara Albania pun selama ini sudah tidak lagi memakai peralatan militer antik era blok Timur. Baik itu tank dan lapis baja operator pribadi, serta senapan serbu infanteri AK-47 dan amunisi.
Kodheli katakan lelang akan berfungsi sebagai tes pasar.
Jika itu berhasil, Albania memiliki lebih dari 100 pesawat lainnya yang tersisa untuk dijual. (AP)