Pasien Alzheimer Masih Bisa Mengingat Kenangan
tikus percobaan Alzheimer mengalami gejala seperti melupakan pengalaman
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, CAMBRIDGE - Memori kenangan yang terbuang pada pasien Alzheimer, secara teori dapat diselamatkan dengan merangsang sel-sel saraf yang tumbuh dengan sambungan baru.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, menimbulkan kemungkinan masa depan yang membalikkan memori dalam tahap awal penyakit.
Para ilmuwan menggunakan teknik yang disebut optogenetik, yang menggunakan cahaya untuk mengaktifkan sel-sel yang ditandai dengan foto-sensitif protein khusus.
Awalnya, tikus percobaan Alzheimer mengalami gejala seperti melupakan pengalaman mereka dengan memberi sedikit sengatan listrik pada kaki mereka.
Setelah sel di otak mereka dirangsang dengan cahaya, memori mereka kembali dan mereka ditampilkan respons takut ketika ditempatkan di dalam ruang yang telah diterapkan sebelumnya.
Pengobatan optogenetic membantu neuron tumbuh kembali tunas kecil yang disebut punggung dendritik, yang membentuk koneksi sinaptik dengan sel-sel lain.
Meskipun teknik yang sama tidak dapat digunakan pada manusia, poin penelitian jalan untuk masa depan mengambil memori terapi, mengatakan para peneliti.
Pemimpin ilmuwan Picower institute for learning and memory Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serika, Prof. Susumu Tonegawa, mengatakan ini suatu bukti dari konsep.
"Memori yang tampaknya hilang, sebenarnya masih ada. Masalahnya adalah bagaimana mengambil itu semua," ujarnya.