Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISIS Siapkan 400 Bomber untuk Serang Eropa

ISIS telah menyiapkan setidaknya 400 orang untuk melakukan gelombang serangan bom bunuh diri di Eropa.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in ISIS Siapkan 400 Bomber untuk Serang Eropa
Mirror.co.uk
Kelompok ISIS menggelar konvoi dengan menumpangi mobil Toyota. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) disebutkan telah menyiapkan setidaknya 400 orang untuk melakukan gelombang serangan bom bunuh diri di Eropa.

Mereka mengambangkan sistem sel teror seperti yang dilakukan di Brussels Selasa kemarin, ataupun serangan mematikan di Paris, November tahun lalu.

Seorang pejabat di Perancis, seperti dikutip Kantor Berita Associated Press, Kamis (24/3/2016) mengatakan, para pelaku aksi kriminal itu hanya tinggal menunggu perintah terkait waktu, tempat, dan metode untuk melakukan serangan dengan korban sebanyak mungkin. 

Jangkauan sel tersebut pun bergerak dengan cepat di Eropa, sekalipun ISIS tengah kehilangan kendali di Suriah dan Irak.

Sejumlah pejabat di Perancis dan juga para anggota legislatif yang mengikuti perkembangan gerakan kelompok teroris tesebut, mendeskripsikan kamp di Irak dan Suriah serta kemungkinan di negara bekas wilayah Uni Soviet menjadi tempat pelatihan para teroris tersebut.

Sebelum dibunuh dalam serangan polisi, pemimpin serangan di Paris 13 November 2015 sempat mengeklaim kelompoknya sudah masuk ke Eropa dalam jumlah 90 orang. Mereka adalah kelompok multietnis yang telah tersebar di mana-mana.

Sama seperti yang terjadi di Paris, pihak berwenang diBelgia kini mengejar satu buroanan terkait peristiwa hari Selasa lalu.

Berita Rekomendasi

Seorang pria yang mengenakan jaket putih yang terlihat di rekaman keamanan bandara dengan dua pelaku serangan bunuh diri.

Diduga, orang yang identitasnya hingga kini belum diketahui juga akan mengikuti jejak Salah Abdeslam, pelaku serangan di Paris.

Abdeslam yang melarikan diri dari Paris usai serangan yang menewaskan 130 orang, langsung membuat jaringan kecil di tempat lahirnya di Molenbeek, Belgia.

Selama ini kawasan itu dikenal sebagai tempat para pelaku teroris. Setidaknya hal otulah yang diakui para pejabat di Belgia.  

"Bukan hanya sekadar kabur dan menghilang, Abdeslam juga mengatur serangan lain, dia memiliki 'kaki' di mana-mana," kata Senator Perancis yang juga menjadi Wakil Ketua Komisi Pelacakan Jaringan Jihad, Nathalie Goulet.

"Serangan terorganisasi seperti di Paris dan ketika dia (Abdeslam) ditangkap, serangan kemarin adalah respons. Mereka ingin mengatakan 'penangkapan itu tak mengubah apa pun'," kata Gaoulet.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas