PM Islandia Mundur dari Jabatannya
Inisiatif mundur Gunnlaugsson itu disampaikan oleh wakil pimpinan partai yang dipimpinnya
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, REYKJAVIK - PM Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri usai namanya disebut dalam bocoran Panama Papers.
Dalam bocoran dokumen itu, disebutkan sang PM dan istrinya menyembunyikan investasi jutaan dolar AS di balik perusahaan offshore yang dimilikinya.
Aset tersebut tak diungkapkan saat Gunnlaugsson terpilih menjadi anggota parlemen Partai Progresif pada April 2009 lalu.
Inisiatif mundur Gunnlaugsson itu disampaikan oleh wakil pimpinan partai yang dipimpinnya, yang juga menjabat sebagai menteri pertanian.
"Perdana menteri menyampaikan dalam rapat parlemen ia mundur sebagai perdana menteri," kata Menteri Pertanian Sigurdur Ingi Johannsson.
Mundurnya Gunnlaugsson disampaikan usai unjuk rasa terjadi pada Selasa (6/4/2016) di Reykjavik, Islandia, menuntut sang PM agar mundur.
Meski mundur, Gunnlaugsson tetap bersikeras dirinya tidak pernah berniat menyembunyikan hartanya di balik perusahaan miliknya.
Namun, pihak kantor Gunnlaugsson menyebut sang PM tidak mundur, melainkan hanya menyerahkan tugas PM ke orang lain hingga waktu yang ditentukan.
Sebanyak 11 juta dokumen klien milik sebuah kantor hukum di Panama, Mossack Fonseca, bocor ke tangan publik dan menggemparkan dunia.
Jutaan dokumen tersebut berisi pelaku-pelaku praktik pengemplangan pajak dan pencucian uang di seluruh dunia.
Dari sejumlah nama yang ada, termasuk di antaranya tokoh penting dunia, konglomerat, selebritas, hingga bintang olahraga ternama. (AFP/The Guardian)