Warga Indonesia di Kumamoto Jepang: Itu Mobil Kayak Mau Jungkir Balik
Rumah warga Indonesia di Kumamoto berantakan akibat gempa bumi 7,3 SR yang melanda Kumamoto dini hari tadi.
Editor: Dewi Agustina

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rumah warga Indonesia di Kumamoto, Mega Suryanita berantakan akibat gempa bumi 7,3 SR yang melanda Kumamoto dini hari tadi.
"Aduh bingung saya mau komentar apa, tak tahu. Stres banget nih, khususnya tadi, pas mulai bergetar gempa besar," kata Mega Suryanita khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/4/2016).
Saking stresnya, Mega gemetar dan tak bisa bilang apa-apa lagi, Mega mengakui hanya bisa berdoa saja.
"Saya hanya bisa lafazkan Allahu Akbar, Astaghfirullah. Sambil pelukan erat. Benar-benar nggak berani buka mata. Yang ingat cuma siap apa aja yang akan terjadi, ya Allah," katanya.
Mega merasa dunia seperti mau berakhir.
"Berasa benar-benar ini dunia rasanya sudah mau berakhir. Kalau bahasa Jepang nya Mo shinu ka tto omotta. Mecha kowai," kata Mega yang merasakan gempa berkekuatan 7,3 SR pukul 01.25 pagi tadi.
Selama ini Mega tak pernah punya pengalaman seperti itu. Itulah sebabnya dia benar-benar sangat takut hingga gemetar tubuhnya.
"Kowai keiken ima made nakatta. Honto Ni kowai yo," lanjutnya dalam bahasa Jepang yang artinya tak punya pengalaman, takut sekali saya.
Saat gempa terjadi, Mega masih berada di dalam mobilnya.
"Semalam saya di dalam mobil. Itu mobil kayak mau jungkir balik. Ngeri sekali seperti diayun-ayun gara-gara gempa dahsyat tadi pagi," cerita Mega.
Saat ini kondisi rumah Mega mengalami keretakan yang cukup parah dan kemungkinan untuk sementara tidak bisa ditempati.
"Minta doanya ya dari teman-teman dan masyarakat Indonesia," ujar Mega.