Gempa Kumamoto Bisa Merusak Citra Jepang sebagai Markas Industri
Lebih parah lagi akibat gempa bisa merusak nama Jepang sebagai lokasi industri produksi apabila kerusakan membatasi kegiatan perekonomian.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kerugian gempa bumi Kumamoto Jepang ternyata bisa mencapai antara 1 hingga 2 triliun yen.
Bahkan lebih parah lagi bisa merusak nama Jepang sebagai lokasi industri produksi apabila kerusakan membatasi kegiatan perekonomian.
"Dampak gempa bumi Kumamoto Jepang besar sekali bisa mencapai mungkin antara 1 sampai 2 triliun yen," kata Takamoto Suzuki, analis ekonomi senior dari Marubeni khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (23/4/2016).
Kerusakan ekonomi oleh gempa bumi Kumamoto termasuk kerusakan fisik yang ada seperti rumah warga, transportasi, berbagai infrastruktur, konstruksi maupun aset lainnya, akan mencapai nilai yang sangat besar.
"Hal ini belajar dari gempa besar Jepang Timur lalu tahun 2011 yang merugi sampai 18 triliun yen," ujarnya.
Belum lagi kerugian saat gempa Kobe (Hanshin-Awaji) tahun 2005.
Lalu gempa bumi Nigata-Chuetsu yang rugi 10 triliun yen.
"Apabila bencana alam tersebut sampai membatasi kegiatan perekonomian lokasi gempa tersebut maka akan berdampak berat kepada perekonomian secara keseluruhan pula," katanya.
Sebagai contoh, Toyota dan perusahaan kendaraan bermotor lain memperlambat produksinya karena kekurangan suku cadang kendaraan yang diproduksi di daerah Kumamoto.
Kerusakan dalam bidang logistik sekali pun akan menghantam frekuensi produksi.
"Dalam jangka panjang kalau hal tersebut terjadi terus maka akan kehilangan reputasi sebagai tempat industri dan gagal menjaga citra Jepang yang baik secara keseluruhan sebagai tempat atau markas industri nantinya," jelasnya.