Ada 100 Kasus Penarikan Kembali Produk Elektronik dan Komputer di Jepang
Selama satu tahun sedikitnya 100 kasus kecelakaan produk Jepang terutama elektrik dan komputer sehingga harus dilakukan recall (penarikan kembali).
Editor: Dewi Agustina
![Ada 100 Kasus Penarikan Kembali Produk Elektronik dan Komputer di Jepang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pejabat-tinggi-badan-perlindungan-konsumen-jepang_20160519_074351.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama satu tahun hingga 31 Maret 2016 sedikitnya 100 kasus kecelakaan produk Jepang terutama elektronik dan komputer sehingga harus dilakukan recall (penarikan kembali) produk tersebut dari masyarakat.
"Barang komputer dan elektronik paling banyak mengalami kecelakaan kerusakan dan komplain dari masyarakat sehingga perlu dilakukan recall," kata seorang pejabat Badan Perlindungan Konsumen Jepang kepada pers, Rabu (18/5/2016).
Insiden serius sampai terjadi kebakaran juga muncul sehingga membuat masyarakat semakin hati-hati dalam melakukan pembelian produk baru saat ini.
Akibat kecelakaan produk tersebut, satu orang meninggal gara-gara kesalahan produk kebakaran. Lalu 8 orang mengalami luka parah akibat kesalahan produk.
"Banyak kecelakaan dimulai dari baterei yang bermasalah di komputer laptop masyarakat, misalnya buatan Panasonic yang dibuat tahun 2011 dengan 11 kasus muncul," tambahnya.
Produk yang di-recall seperti seri "CF-S10" dari laptop Panasonic. Sebanyak 220.000 unit laptop terpaksa akhirnya di-recall gara-gara kasus kebakaran tersebut.
Namun masih ada sekitar 37.000 unit lainnya yang belum kembali ke pabrik Panasonic, berarti masih beredar di masyarakat hingga kini.
Demikian pula pembakar gas (gas burner) untuk memasak dari Iwatani International Corporation. Ada enam kasus kebakaran akibat kerusakan alat tersebut.
Akibatnya 35.000 unit harus ditarik ke pabriknya namun baru balik sekitar separuhnya.
Di konbini (cenvenient store) Seven - Eleven Japan juga telah muncul 4 kasus kebakaran akibat charger ponsel di sana.
Dari 220.000 unit ponsel yang harusnya ditarik kembali ke pabrik, 210.000 unit masih beredar di masyarakat.
Pihak Badan Perlindungan Konsumen Jepang berjanji akan semakin meningkatkan pengawasan lebih lanjut kepada masyarakat akan berbagai produk cacat tersebut semakin berkurang.
Perihal barang cacat, Badan Perlindungan Konsumen memiliki situs di http://www.recall.go.jp/ Berbagai produsen elektrik dan elektronik Jepang pun menyediakan nomor telepon pengaduan masyarakat gratis (free call) antara lain Panasonic ke nomor 0120-870-1630120-870-163, Tsannkuen Nippon Denki ke nomor 0120-600-527, Iwatani International Corporation 0120-60-1598 dan Seven - Eleven Japan 0120-167-722.