Perusahaan Jepang Kembangkan Benang Khusus untuk Membersihkan Sampah Luar Angkasa
Sebuah perusahaan Jepang sedang mengembangkan benang terkuat yang akan dipakai untuk mengumpulkan berbagai sampah yang ada di luar angkasa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah perusahaan Jepang sedang mengembangkan benang atau tali tipis terkuat yang akan dipakai untuk mengumpulkan berbagai sampah yang ada di luar angkasa.
Dalam pengembangan ini perusahaan bekerjasama dengan Badan Antariksa Luar Angkasa Jepang (JAXA).
"Kita sedang mengembangkan benang khusus berlapiskan logam bekerjasama dengan JAXA untuk menjaring berbagai sampah luar angkasa yang bertaburan sangat banyak saat ini," kata Direktur Personalia Nitto Seimo Co.Ltd, Tatsuya Mimura khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (24/5/2016).
Saat ini baru 1.000 meter benang tersebut dibuat dan masih beberapa ribu meter lagi.
"Keutuhan sekitar 10.000 meter untuk bisa menjaring sampah luar angkasa tersebut. Ini yang pertama dan hanya perusahaan kami yang membuat tali atau benang khusus ini yang sangat kuat," tambahnya.
Tali berlogam tersebut diperkirakan akan disambungkan ke satelit lalu diberikan magnit sehingga bisa mendeteksi berbagai sampah logam di udara, menarik dengan tenaga magnit yang ada berbagai sampai tersebut, menjaringnya dan dapat diarahkan lebih lanjut untuk pembuangan lebih lanjut.
"Teknis pengambilan sampah di luar angkasa mungkin bisa ditanyakan ke JAXA karena kami hanya membuat tali atau jaring kuat tersebut untuk luar angkasa dan diperkirakan tahun depan (2017) selesai semua dan bisa diuji coba oleh JAXA," jelasnya.
Berapa harga pesanan khusus JAXA tersebut tidak dapat disebutkan, namun merupakan pengalaman pertama di Jepang dan mungkin akan menjadi yang pertama di dunia. JAXA menjaring berbagai sampah luar angkasa yang jumlahnya sangat banyak bertebaran saat ini.
Pengembang pembuatan tali khusus yang tipis itu dan berlogam dilakukan oleh Dr Katsuya Suzuki saat ini yang juga bekerja di bagian penelitian Nitto Seimo Co.Ltd.