Tepuk Tangan Warga Jepang Saat Penyinaran Kuil Kumamoto Kembali
Kuil Kumamoto lambang aktivitas dan "jiwa" warga Kumamoto
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tepuk tangan meriah dan kebahagiaan menyelimuti wajah warga Jepang yang ada di Kumamoto karena kuil keramatnya kuil Kumamoto di daerah Chuo-ku (tengah kota) Kumamoto kembali bersinar lagi, disoroti lampu (light-up) malam ini (1/6/2016).
Kuil Kumamoto lambang aktivitas dan "jiwa" warga Kumamoto selama ini terpukul gempa bumi berkekuatan 7,3SR tanggal 15 April lalu, sehingga mengalami banyak kerusakan mulai bagian fondasi sampai genteng atasnya.
Namun berkat gotong royong bersama rakyat setempat, kuil ini kembali bersinar dan dibuka kembali bagi para turis mana pun.
"Kami senang sekali dengan light-up ini sehingga hati terasa terang kembali pula, semangat dan jiwa berjuang semakin meningkat pada kami yang selama ini gelap tak diterangi apa pun akibat gempa bumi dua bulan lalu itu. Mulai besok kita semangat kerja lagi membangun Kumamoto ya," ujar Ayaka Takahashi seorang warga Kumamoto kepada Tribunnews.com malam ini, Rabu (1/6/2016) dengan wajah kegembiraannya melihat kuil tersebut terang kembali.
Korban meninggal akibat gempa bumi tersebut sebanyak 49 orang dan satu anak muda mahasiswa di Kumamoto, Yamato Hikaru (22), masih tetap hilang belum ditemukan di Minami Aso Kumamoto, hingga kini dan pihak SAR Jepang beserta aparat lain (berjumlah 120 orang) masih terus melakukan pencarian terhadap satu mahasiswa lelaki Jepang hingga saat ini.
Para pengungsi pun (180 ribu orang) sudah banyak yang kembali ke tempat keluarganya yang bisa menampungnya sehingga tempat penampungan sementara pengungsian mulai berkurang jumlah pengungsinya.
Sebanyak sedikitnya 15.000 tentara dan petugas lain dikerahkan untuk membantu korban gempa, ribuan rumah hancur dan kerugian keseluruhan diperkirakan mencapai sekitar 7,5 miliar dolar AS.