Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kementerian Transportasi Jepang Periksa Pabrik Suzuki di Hamatsucho Shizuoka

Kantor Suzuki didatangi tim pemeriksa Kementerian Transportasi Jepang untuk melihat langsung pabrik Suzuki di Hamatsucho Perfektor Shizuoka.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kementerian Transportasi Jepang Periksa Pabrik Suzuki di Hamatsucho Shizuoka
NHK
Pabrik Suzuki di Hamamatsucho, Jumat (3/6/2016) didatangi tim penyelidik Kementerian Transportasi Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kecurigaan terhadap Suzuki Motors atas dugaan pemalsuan data bahan bakar belum selesai.

Bahkan Jumat (3/6/2016) pagi, Kantor Suzuki didatangi tim pemeriksa Kementerian Transportasi Jepang untuk melihat langsung pabrik Suzuki di Hamatsucho Perfektur Shizuoka Jepang.

"Pemeriksaan mulai dilakukan hari ini ke semua bagian riset dan pengembangan Suzuki terutama mengenai kasus yang diduga pemalsuan data bahan bakar tersebut," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (3/6/2016).

Sebelumnya Suzuki telah menjual 26 model, ketika mengukur konsumsi bahan bakar data untuk 2,14 juta unit, tanpa melakukan tes berjalan yang ditetapkan oleh negara.

Suzuki dituduh telah melakukan penipuan untuk diterapkan pada lembaga inspeksi dengan data pengukuran yang dibuat-buat.

Suzuki pun membuat jumpa pers dan laporan untuk memverifikasi hal tersebut per tanggal 31 Mei lalu. Kini giliran tim penyelidik dari Kementerian Transportasi Jepang, sebanyak empat senior penyelidik, berkunjung ke pabrik Suzuki untuk melihat secara rinci segala hal yang dilakukan di sana.

BERITA TERKAIT

Dimulai dengan bagian pengembangan kendaraan yang dituduh melakukan ilegal data tahun 2010, dilakukan di lima kelompok kendaraan dan diduga tanpa dikoreksi karena tidak ada sistem cek yang baik.

Dalam inspeksi kali ini selain melakukan wawancara dengan orang yang bertanggung jawab dan eksekutif pengembangan kendaraan, tim penyelidik juga akan mengambil beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk diselidiki lebih lanjut, guna membuktikan pengukuran yang dilakukan di masa lalu valid atau tidak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas