Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Muhammad Ali Akan Adakan Shalat Jenazah

Ali bukanlah pemimpin Muslim besar pertama yang mendapat upacara publik di Amerika Serikat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Keluarga Muhammad Ali Akan Adakan Shalat Jenazah
AP/VOA
Muhammad Ali berdoa dalam kelas berisi siswa-siswa Muslim di Masjid Dafaalah el Saem di Khartoum, Sudan, 23 November 1988. 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Shalat jenazah untuk Muhammad Ali dapat disaksikan di seluruh dunia, Kamis (9/6), memberikan banyak pihak luar kesempatan untuk mencermati agama yang tidak terlalu mereka pahami namun sering mereka kecam.

Sekitar 14.000 orang diperkirakan akan ikut serta dalam ritual tersebut di Louisville, negara bagian Kentucky, yang akan ditayangkan di televisi dan di internet.

Pihak penyelenggara mengatakan, shalat tersebut terbuka untuk umum namun terutama bagi Muslim yang ingin mengucapkan selamat tinggal pada pria yang dianggap pahlawan untuk keyakinan mereka itu.

Muslim di AS berharap ritual tersebut dapat membantu menggarisbawahi bahwa Islam, yang banyak diserang dalam beberapa bulan terakhir, sepenuhnya merupakan bagian dari kehidupan di Amerika.

"Akan dilakukan shalat jenazah yang merupakan tradisi Islam, tapi tidak menutup pintu bagi umat agama lain untuk ikut bersolidaritas dengan Muslim," ujar Timothy Gianotti, cendekiawan Muslim di University of Waterloo, Kanada, yang telah berdiskusi selama bertahun-tahun dengan keluarga Ali untuk merencanakan pemakaman.

"Hal itulah yang diinginkan Muhammad."

Ali, yang meninggal dunia Jumat pekan lalu dalam usia 74 tahun, bergabung dengan Nation of Islam, gerakan separatis agama kulit hitam, saat masih menjadi atlet muda. Ia menekuni ajaran Islam arus utama bertahun-tahun kemudian, menjadi representatif global agama Islam dan inspirasi untuk Muslim lain.

Berita Rekomendasi

Selain shalat jenazah hari Kamis, akan ada acara memorial lintas agama hari Jumat, dengan perwakilan-perwakilan beberapa agama, termasuk Yahudi dan Kristen. Organisasi-organisasi Muslim meminta masjid di seluruh negeri untuk berpartisipasi dalam melakukan doa khusus untuk Ali minggu ini.

Islam Akomodatif

Acara-acara mengenang Ali terjadi setelah ledakan serangan terhadap masjid-masjid di AS dan Muslim menyusul serangan ekstremis Islam tahun lalu di Paris dan San Bernardino, California, dan retorika anti-Muslim dalam pemilihan presiden.

Namun banyak pemimpin Muslim mengatakan mereka senang ada peluang untuk menyoroti aspek-aspek positif dari Islam melalui contoh yang diberikan legenda tinju itu.

"Salah satu orang yang paling dicintai, salah satu orang yang paling dikenal di dunia kebetulan adalah Muslim -- semua orang datang dari berbagai tempat untuk memperingati kematian Muslim ini," ujar Imam Abdullah El-Amin, pendiri Muslim Center di Detroit, yang akan menghadiri shalat jenazah.

"Mereka akan melihat karakter sebenarnya dari agama ini dan cara hidup mayoritas Muslim."

Muslim biasanya dimakamkan dalam 24 jam, namun hal itu bukan aturan yang ketat, dan seringkali ada kelonggaran untuk mengakomodasi tradisi lokal atau dalam kasus tokoh terkenal seperti Ali, untuk memberikan waktu bagi para tamu besar dan lainnya untuk datang ke upacara pemakaman. Ali meninggal di Arizona, dan diperlukan waktu untuk mengangkut jenazahnya ke Louisville, ujar Gianotti.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas