Jalankan Puasa, Atlet Berhijab Ini Tetap Berlatih Keras Jelang Olimpiade
Puasa tak menjadi alasan bagi atlet anggar AS Ibtihaj Muhammad untuk malas-malasan berlatih menjelang Olimpiade.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM - Puasa tak menjadi alasan bagi atlet anggar AS Ibtihaj Muhammad untuk malas-malasan berlatih menjelang Olimpiade.
Atlet muslim berhijab itu tetap berlatih intens tujuh jam tiap hari di bulan Ramadan sesuai dengan porsi latihan di hari-hari biasa.
"Ibadah selalu menjadi prioritas utama bagi saya. Jadi tak perlu ditanya lagi, apakah saya akan pilih puasa atau latihan," ceritanya.
Menurutnya, selama bulan Ramadan di tahun-tahun lalu, ia juga selalu menunaikan puasanya sembari terus berlatih anggar.
Namun, untuk tahun ini diakuinya berbeda, sebab bulan Ramadan ini ia harus berlatih keras untuk Olimpiade Musim Panas di Brasil pada Agustus.
Di ajang olahraga internasional itu, Ibtihaj akan mewakili Amerika Serikat di cabang olahraga anggar.
Selain itu, ia juga akan mencatat sejarah sebagai atlet AS pertama yang bertanding di Olimpiade mengenakan hijab.
Meski tetap mengikuti porsi latihan di hari-hari biasa, Ibtihaj mengubah urutan dan jadwal latihannya khusus Ramadan ini.
Biasanya, Ibtihaj melakukan olah fisik dari pagi hingga siang hari, lalu dilanjut latihan anggar pada sore hingga malam hari pukul 21.00.
Di bulan Ramadan ini, olah fisik dimulai satu jam setelah sahur dan berakhir pukul 08.00, lalu dilanjut latihan anggar hingga pukul 14.00.
Latihan di bulan Ramadan memang agak dipersingkat, agar Ibtihaj tak terlalu kelelahan menjelang waktu berbuka.
"Saya merasa saya lebih bisa mengendalikan tubuh saya ketika berpuasa," katanya lagi.
Ibtihaj mengatakan berpuasa membuat dirinya lebih bisa melihat kemampuan tubuhnya dan mengendalikan diri agar tak terlalu memaksakan tubuh.
Menu berbuka dan sahur juga harus lebih dikontrol untuk atlet seperti Ibtihaj, contohnya sayuran bergizi dan buah-buahan mengandung air.
Ibtihaj mengaku dehidrasi dan nyeri otot menjadi masalah yang tak jarang dihadapi atlet yang berpuasa seperti dirinya.
Selain menghabiskan waktu untuk berlatih, Ibtihaj juga menyempatkan diri untuk membaca Alquran dan ikut salat tarawih di masjid.
"Hanya di bulan suci ini saja saya bisa salat tarawih. Sebulan tentu cepat sekali berlalu, jadi saya ingin menghabiskannya secara benar," jelasnya. (Huffington Post)