Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

50 Ribu Orang Mengenang Korban Penembakan di Orlando

Awalnya, kegiatan mengenang para korban dilakukan dalam diam hening dan puluhan ribu peserta, masing-masing memegang menyalakan sebatang lilin.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in 50 Ribu Orang Mengenang Korban Penembakan di Orlando
TIME
50 ribu orang mengenang korban penembakan di Orlando 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Wali Kota Orlando Buddy Dyer mengatakan kepada sekitar 50.000 orang berkumpul menyalakan lilin pad Minggu (19/6/2016) malam untuk mengenang 50 orang korban tewas di Orlando, Florida, pekan lalu.

"Anda menunjukkan cinta, kasih sayang, kesatuan," ucapnya.

Kerumunan orang yang berkumpul di tepi Danau Eola, dekat pusat kota Orlando, memegang tanda-tanda dengan pesan seperti, "Cinta selalu menaklukkan kebencian" dan "Mari Kita Saling Bergandengan Tangan dan Berpelukan."

Awalnya, kegiatan mengenang para korban dilakukan dalam diam hening dan puluhan ribu peserta, masing-masing memegang menyalakan sebatang lilin.

"Wow, Orlando," Walikota Buddy Dyer seperti dikutip dari TIME, Senin (20/6/2016). "Anda menunjukkan cinta Anda, kasih sayang, kesatuan Anda..."

Wali kota Orlando, Florida, Amerika Serikat, mengatakan 50 orang diketahui tewas dalam penembakan di sebuah kelab malam gay Minggu dini hari (12/6/2016) lalu waktu setempat.

"Dengan kesedihan mendalam yang juga saya alami, ada korban 50, bukan 20 orang," kata Wali Kota Buddy Dyer dalam jumpa pers yang digelar beberapa jam setelah peristiwa itu.

Berita Rekomendasi

"Karena skala kejahatan ini, saya telah meminta gubernur negara bagian untuk menyatakan keadaan darurat. Kami juga menetapkan keadaan darurat di kota Orlando sehingga kami dapat mengerahkan sumber daya tambahan untuk mengatasi dampak peristiwa ini," jelasnya.

Selain 50 korban tewas, menurutnya, terdapat 53 orang yang mendapat perawatan di rumah sakit dengan berbagai luka.

Pria yang oleh polisi disebut sebagai pelaku penembakan adalah Omar Mateen, yang tewas dalam aksi tembak menembak setelah menyandera sejumlah orang. (TIME/BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas