Pertama Kali Pengadilan Jepang Melepas Tugas Dewan Juri yang Diancam Yakuza
Demi keselamatan anggota dewan juri maka pengadilan negeri Kokura melepas tugas
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pertama kali pengadilan Jepang khususnya pengadilan negeri Kokura di Kitakyushu melepas tugas hakim dewan juri atas sebuah pengadilan dengan tertuduh salah seorang bos mafia Jepang (yakuza) dari kelompok Kudokai.
"Demi keselamatan anggota dewan juri maka pengadilan negeri Kokura melepas tugas dan tanggungjawab para juri tersebut dalam kasus dengan tersangka bos Yakuza," ujar sumber Tribunnews.com Rabu ini (13/7/2016).
Bulan Mei 2016 pengadilan negeri Fukuoka cabang Kokura menyidangkan salah seorang bos Kudokai, kelompok yakuza terbesar di Selatan Jepang khususnya di Kita Kyushu Fukuoka.
Selain perhataan "Yoroshiku" dari bos yakuza tersebut kepada bawahannya yang menghadiri persidangan tersebut, pada akhir persidangan, bawahannya juga mengucapkan, "Elo kan para hakim ya!" ucap dua bawahan yakuza kepada para juri hakim.
Akibatnya para juri mengundurkan diri karena ketahukan atas jiwanya, demi keselmatan jiwa dan keluarganya.
Toshihiro Shibata, Ketua Hakim pengadilan negeri Fukuoka cabang Kokura hari ini memutuskan untuk melepas tugas para juri tersebut.
"Sebuah situasi yang sulit memang gara-gara mengadili pimpinan Kudokai ini membuat orang ketakutan. Oleh karena itu diputuskan untuk menggunakan hanya hakim profesional saja dan tak menggunakan juri anggota masyarakat kali pertama ini," ujar Shibata dalam pengadilan hari ini (13/7/2016).
Pengadilan ini sebenarnya sudah ketujuh kali tetapi baru pertama kali dalam sejarah pengadilan Jepang, akhirnya juri hakim dilepaskan dari tanggungjawabnya, dan hanya menggunakan hakim profesional saja dalam pengadilan bos Kudokai ini.
Pengadilan tindak pidana tersebut menggunakan juri profesional sebagai Ketua Hakim dilengkapi dewan juri dari para anggota masyarakat.
Namun para juri dari anggota masyarakat jadi ketakutan gara-gara diancam secara tak langsung oleh anak buat bos yakuza dan mereka pun juga dihukum saat ini dengan tuduhan melakukan pelecehan pengadilan.
Kepala Pengadilan Negeri Fukuoka, Motoaki Kimura menyayangkan kejadian ini.
"Sayang disayangkan sekali adanya kejadian ini dan merupakan hal yang sangat serius. Berharap tidak terjadi lagi di masa depan dan perlu pencegahan serta pengamanan lebih baik lagi guna melindungi para juri di masa mendatang."
Setiap upaya kehakiman diharapkan dapat semakin ditingkatkan kemampuan dan keamanan para hakim dan jurinya itu sendiri di masa mendatang, sehingga dapat melakukan penilaian dengan baik.