Kisah 9 TKW Menembus Medan Perang di Aleppo
Para TKI harus melewati rute tidak biasa yang jaraknya tentu saja lebih jauh dari jarak rute normal.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS -- Sembilan warga negara Indonesia berani bertaruh nyawa agar bisa keluar dari Aleppo, Suriah utara, yang terkepung perang dan terancam kelaparan hebat.
Setelah melewati perjalanan selama 10 jam penuh ancaman, baik penculikan maupun pembunuhan, mereka akhirnya lolos mencapai zona aman di Damaskus, ibu kota Suriah, Senin (18/7/2016).
Kesembilan tenaga kerja wanita (TKW) itu melewati jalan rusak, jalan yang tidak biasa dilalui, dengan melewati puluhan pos pemeriksaan (check point) militer Suriah yang super ketat.
Jika melewati rute normal, jarak antara Aleppo dan Damaskus adalah sekitar 362 km. Namun, para TKI harus melewati rute tidak biasa yang jaraknya tentu saja lebih jauh dari jarak rute normal.
Kedutaan Besar RI di Damaskus menerima kedatangan sembilan tenaga kerja Indonesia itu, yang didamping pengacara asal Suriah, dengan suka cita dan lapang dada.
“Kita jelas masih mempunyai kepentingan perlindungan WNI di wilayah Aleppo,” kata AM Sidqi, pejabat Konsuler dan Pensosbus KBRI Damaskus lewat layanan pesan Whatsapp-nya.
“Masih banyak TKI yang terjebak di wilayah konflik Aleppo. KBRI Damaskus masih terus berjuang untuk bisa memulangkan seluruh WNI dari Suriah ini,” kata Sidqi.
Aleppo adalah ibu kota Provinsi Aleppo, Suriah utara. Kota ini juga dikenal sebagai kota kedua terbesar di Suriah setelah Damaskus, ibu kota Suriah, yang kini hancur lebur akibat konflik.
Menurut Sidqi, pemerintah Presiden Bashar al-Assad hanya menguasai sekitar 25 persen wilayah kota Aleppo. Selebihnya dikuasai oposisi dan di bagian lain juga dikuasai kelompok radikal.
Sebelum konflik, puluhan perwakilan asing membuka kantor di Aleppo. Kini hanya KBRI Damaskus, satu-satunya kedutaan yang masih membuka kantor cabang konsulernya di wilayah konflik Aleppo.
Keberhasilan sembilan TKI keluar dari kota terkepung itu karena perjuangan keras dan ini merupakan taruhan yang tak terhingga nilainya.
Kedatangan mereka ke Damaskus dilakukan setelah selesai diperjuangkan hak-haknya oleh pengacara retainer dan petugas konsuler KBRI Damaskus cabang Aleppo.
“Kami menempuh 10 jam perjalanan dari Aleppo ke Damaskus,” kata Muhammad Akra, pengacara retainer KBRI Damaskus yang mendampingi perjalanan, sebagaimana disampaikan Sidqi.
“Jalanan rusak parah dan memutar jauh menghindari wilayah bahaya,” tambah Akra.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.