TRIBUNNEWS.COM, NAGASAKI - Tujuh puluh tahun bom atom Nagasaki, Jepang, berlalu.

Kota Nagasaki di Jepang Barat, Selasa (9/8/2016), memperingati 71 tahun jatuhnya bom atom.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, kota itu dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat (AS), tiga hari setelah serangan serupa di Hiroshima.

Kantor media massa Jepang NHK, Selasa (9/8/2016) melaporkan upacara peringatan dimulai pukul 10:35 pagi waktu Jepang.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan perwakilan dari 53 negara dan kawasan serta 5.600 orang lainnya menghadiri upacara tersebut.

Dalam kesempatan ini pula para hadirin mengheningkan cipta tepat pada pukul 11:02 pagi, waktu yang sama saat bom atom dijatuhkan 71 tahun lalu.

Dalam deklarasi perdamaian tahun ini, Wali Kota Nagasaki Tomihisa Taue menyerukan para pemimpin dunia untuk mengunjungi kotanya.

Hal ini merujuk pada kunjungan bersejarah Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama ke Hiroshima bulan Mei lalu.

Ia juga menyerukan para pemimpin negara yang memiliki senjata nuklir untuk ikut serta dalam pembahasan kerangka kerja hukum penghapusan senjata nuklir.

Sementara itu PM Shinzo Abe mengatakan Jepang akan terus menekankan pentingnya mempertahankan dan mengenjot kerangka kerja bagi Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir tersebut.

Ia menyerukan kerja sama negara-negara pemilik senjata nuklir maupun tidak guna mengupayakan dunia yang bebas senjata nuklir.

Upacara ini adalah kesempatan bagi Nagasaki untuk memperbarui seruan penghapusan senjata nuklir di tengah-tengah semakin berkurangnya jumlah korban selamat bom atom atau hibakusha yang memimpin kampanye penghapusan senjata nuklir itu.

Peringatan di Washington

Peringatan 71 tahun bom atom Nagasaki bukan saja diperingati di Jepang. Masyarakat di ibu kota Amerika Serikat (AS) Washington pun turut mengenang para korban bom atom kota Nagasaki di Jepang tepat 71 tahun lalu.

Sebuah kelompok sipil AS mengadakan acara peringatan di sebuah gereja, Senin (8/8/2016) malam waktu setempat. Sekitar 30 orang hadir.

Dalam acara tersebut seorang anggota senior organisasi nasional korban selamat bom atom,Toshiyuki Mimaki yang berusia 74 tahun, mendeskripsikan suasana di Nagasaki tepat setelah bom atom dijatuhkan.

Para hadirin mengheningkan cipta dan berdoa bagi penghapusan nuklir di depan Gedung Putih pada pukul 11:02 waktu Jepang, waktu saat bom atom dijatuhkan.

Seorang wanita warga Amerika yang menghadiri acara itu mengatakan sangat memalukan pemerintah AS belum mengeluarkan permintaan maaf resmi atas kedua bom atom tersebut. Menurutnya AS seharusnya mengambil inisiatif untuk memusnahkan senjata nuklir. (NHK)