Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kok Bisa, 48 Tahun Dipenjara Jepang Tak Ada Kejelasan Hingga Kini

Tahun 1966 Hakamada dituduh polisi telah membunuh 4 orang keluarga

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kok Bisa, 48 Tahun Dipenjara Jepang Tak Ada Kejelasan Hingga Kini
Foto NHK
Kelompok pendukung Iwao Hakamada (80) yang meminta pihak berwenang meminta maaf kepada Hakamada 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kelompok pendukung Iwao Hakamada (80) tepat hari ini (18/8/2016) 50 tahun memperingati kriminalisasi Hakamada yang semula diputus hukuman mati tapi tidak bisa dilakukan bahkan dibebaskan sementara sambil menunggu sidang banding di Shimizu-ku perfektur Shizuoka, dengan unjuk rasa di depan pengadilan membawa spanduk dukungan kepada Hakamada.

"Tahun 1966 Hakamada dituduh polisi telah membunuh 4 orang keluarga Senior managing director dari pabrik bumbu Jepang miso. Hakamada ditamgkap dengan tuduhan perampokan sekaligus pembunuhan. Bahkan hukuman mati telah diputuskan pengadilan negeri Shizuoka," ujar sumber Tribunnews.com Kamis ini (18/8/2016).

Namun Maret 2014 pengadilan negeri Shizuoka kemudian memutuskan untuk memungkinkan banding kasus ini.

Bahkan kini ada di Pengadilan Tinggi Shizuoka kasus tersebut setelah dua tahun lalu Hakamada untuk sementara dibebaskan boleh ke luar dari penjara setelah 48 tahun berada di penjara.

Polisi menangkap Hakamada tanpa bukti yang kuat tahun 1966. Itu sebabnya kelompok pendukung Hakamada marah sekali mempertanyakan kasus tersebut, mengapa tanpa bukti kuat bisa menyeret Hakamada bahkan sampai sempat diputuskan hukuman mati lalu dipenjara 48 tahun hingga kini belum selesai kasusnya.

Para pendukung menghimbau semua pihak agar bertanggungjawab atas kasus Hakamada.

Berita Rekomendasi

Selain mengunjungi Pengadilan Negeri Shizuoka juga mengunjungi Kantor Kepolisian Shizuoka ke bagian yang menangani kasus Hakamada, menghimbau agar kasus ini ditangani dengan lebih serius karena saat dulu itu (1966) investigasi sebenarnya ada masalah sehingga merugikan hak asasi Hakamada.

Hakamada dibebaskan sementara tahun 2014 dan kini menginap di rumah kakaknya, Hideko, di Hamamatsu, perfektur Shizuoka.

Namun kondisi kesehatannya tampak kurang baik dengan penyakit kronis diabetes, sehingga tidak kuat berjalan atau beraktivitas lebih dari 5 jam per hari.

Meskipun demikian Hakamada menyatakan sehat saat ditanya wartawan, menutupi kelemahan pada dirinya agar orang lain tidak prihatin kepadanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas