Jelang Ajal Terhimpit Reruntuhan Akibat Gempa, Marjana Kirim Pesan Perpisahan
Saat gempa melanda, Lleshi sedang terlelap di Biara Don Minozzi di Amatrice.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, ASCOLI PICENO - Darah mengalir dan menodai tutup kepalanya.
Debu dan pecahan dinding menghimpit tubuhnya. Marjana Lleshi berteriak minta tolong, tapi tak ada yang menjawab.
Sesaat kemudian, perempuan itu berpikir bahwa nyawanya tak akan bisa diselamatkan lagi.
Marjana adalah biarawati yang menjadi salah satu korban dalam bencana gempa bumi yang melanda Amatrice, Italia bagian tengah, Rabu dinihari lalu.
Ketika keputusasaan mendera, dia meraih ponsel yang ada didekatnya.
Mulailah dia menulis pesan untuk banyak kerabatnya di tanah kelahirannya Albania.
Dia mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya, dan meminta mereka mau mendoakan rohnya.
Dalam sebuah wawancara yang dilansir Associated Press, Kamis (25/8/2016), biarawati berusia 35 tahun itu menceritakan pengalaman mengerikan yang dilaluinya.
Saat gempa melanda, Lleshi sedang terlelap di Biara Don Minozzi di Amatrice.
Gempa mulai terasa pada pukul 3.36 dinihari, Rabu lalu. Tembok-tombok bangunan biara pun runtuh.
Marjana berada di dalam biara itu bersama enam suster lainnya, dan lima orang jompo.
Entah apa yang terjadi sebelumnya, Marjana tiba-tiba terbangun dengan selimut debu, darah, dan himpitan dinding yang runtuh.
Menyadari apa yang telah terjadi, dia langsung bersuara untuk memanggil bantuan dari luar kamarnya.
Namun tak ada respons. Dia pun tak bisa bergerak karena terhimpit reruntuhan.