Manny Pacquiao: Biarkan Tuhan yang Mengubah Watak Duterte
"Presiden kita telah meminta maaf untuk apa yang ia katakan. Kita ini hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan," kata Pacquiao.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Petinju terkenal Filipina yang menjadi senator, Manny Pacquiao, menegaskan tak ada seorangpun kecuali Tuhan yang bisa mengubah watak Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Demikian Manny Pacquiao, Rabu (7/9/2016), ketika berusaha untuk memahami dan mendukung langkah dan kebijakan teman lamanya.
Pacquiao membela Duterte atas rentetan kritik sambutan kerasnya terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang menyebabkan pembatalan pertemuan bilateral Selasa (6/9/2016).
"Presiden kita telah meminta maaf untuk apa yang ia katakan. Kita ini hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan," kata Pacquiao.
"Anda tahu, kita harus memahami Presiden kita karena dia yang menghadapi semua masalah negara ini. Coba berpikir, jika Anda dihadapkan dengan banyak masalah dalam keluarga Anda, dan pada saat yang sama, Anda sedang sibuk dengan hal lain, pasti Anda akan cenderung bereaksi segera," demikian Pacquiao.
Jika masyarakat menginginkan perubahan, maka ia yakinkan, "Mari bersatu di belakang Duterte."
Ketika ditanya banyak desakan agar Presiden menahan diri untuk mengutuk, senator mengatakan ini telah menjadi gaya khas Duterte dari awal.
"Kita tidak akan memimpin. Biarkan Tuhan memberinya kebijaksanaan pengetahuan untuk mengubah gayanya. Tetap bahwa kita harus mendukung perubahan, " katanya.
"Kami tidak bisa mendahului dan harus membiarkan Tuhan memberinya kebijaksanaan dan pengetahuan untuk mengubah gayanya. Pokoknya, dukungan kami untuk dia sudah tidak goyah. Kesatuan kita harus tetap dalam nama perubahan untuk negara kita," tegasnya.
Ia mengaku sangat mengagumi sosok Presiden Duterte yang merupakan pemimpin yang berani mengakui kesalahannya dan menyesalinya.
"Itu dia! Ada para pemimpin lain yang membuat kesalahan dan tidak berani meminta maaf dan menyesalinya di publik," ujarnya.
"Ya. Ijinkan Tuhan mengubah dirinya. Kita, sebagai manusia, tidak berada dalam posisi untuk mencoba mengubah sesama kita manusia ," lanjutnya. (INQUIRER)