Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kisah Maria, Perempuan Pembunuh Bayaran dari Filipina

Anda pernah meyaksikan film aksi Colombiana yang dibintangi aktris Zoe Saldana?

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Maria, Perempuan Pembunuh Bayaran dari Filipina
Mirror
Seorang terduga pengedar narkoba tewas ditembak orang tak dikenal di salah satu sudut kota Manila, Filipina. 

TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Anda pernah meyaksikan film aksi Colombiana yang dibintangi aktris Zoe Saldana?

Film ini bercerita tentang seorang perempuan yatim piatu yang tumbuh menjadi seorang pembunuh bayaran yang lihai dan kejam.

Semua sasaran Cataleya, nama karakter yang diperankan Saldana, adalah para penjahat, khususnya pengedar narkotika, termasuk mereka yang membunuh kedua orangtuanya.

Nah, kisah Cataleya ini tentunya hanya sebuah rekaan untuk kepentingan hiburan semata. Siapa nyana, kisah semacam ini dijalani seorang perempuan Filipina.

Sosok Cataleya di dalam film terlihat sangat glamor dan bisa menikmati hidup dari penghasilannya sebagai pembunuh bayaran.

Tetapi tak ada keglamoran dalam kehidupan sang pembunuh bayaran asal Filipina, sebut saja bernama Maria.

Dia terpaksa pindah dari satu rumah ke rumah lainnya karena khawatir akan keselamatannya. Dia juga cemas karena tak bisa meninggalkan pekerjaan dengan bayaran Rp 5,7 juta per pembunuhan.

Berita Rekomendasi

Dia kini terjebak di dalam perang brutal melawan narkoba yang dikobarkan pemerintah Filipina, sejak Presiden Rodrigo Duterte berkuasa sekitar dua bulan lalu.

Maria, bukan nama sebenarnya, kini terikat kontrak dengan pemerintah Filipina, untuk menghabisi para pengedar narkoba, terutama di level-level rendah.

Awalnya, Maria menawarkan jasanya lewat suaminya yang adalah anggota kepolisian Filipina. Kini Maria sudah membunuh lima orang.

"Pekerjaan pertama saya dua tahun lalu. Saat itu saya merasa sangat takut dan gugup karena itu adalah pekerjaan pertama saya," kata Maria kepada BBC.

Maria adalah anggota dari sebuah tim yang terdiri atas tiga orang perempuan.

Maria, yang berasal dari kawasan miskin di Manila, mengatakan dia disewa karena perempuan dinilai tak akan menimbulkan kecurigaan para korbannya.

Lalu siapa yang memberikan perintah pembunuhan itu? "Bos kami, perwira polisi," kata Maria.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas