Digendong untuk Lewati Genangan Air, Wakil Menteri Jepang Dikecam
Agustus lalu, seorang politisi Indian juga pernah dikritik publik lantaran tertangkap kamera digendong polisi untuk melewati banjir.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gara-gara minta digendong untuk menyeberangi genangan air, seorang wakil menteri Jepang dikecam netizen.
Peristiwa ini bermula saat Wakil Menteri Pembangunan Ulang Daerah Bencana Shunsuke Mutai berkunjung ke sebuah daerah yang baru saja terdampak badai.
Daerah Iwaizumi memang awal September ini dilanda bencana badai mematikan, yang menewaskan lebih dari 20 orang di daerah itu.
Tampak daerah yang dikunjungi Mutai terdapat banyak genangan air cukup dalam sehingga butuh sepatu tinggi seperti bot untuk melaluinya.
Mutai yang ternyata tidak membawa sepatu bot kemudian terlihat melewati genangan air dengan digendong bawahannya.
Penampakan Mutai digendong untuk melewati genangan air itu kemudian disiarkan oleh stasiun televisi setempat dan memicu kemarahan publik.
Adegan wakil menteri digendong itu segera mendapat kecaman pedas dari netizen di media sosial, yang menilai Mutai "memalukan".
Banyak kritik dan perbincangan soal itu membuat kasus tersebut segera terdengar oleh Menteri Pembangunan Ulang Masahiro Imamura.
Merespons hal tersebut, Imamura mendatangi daerah terdampak itu dan meminta maaf atas kelakuan wakilnya tersebut pada warga setempat.
"Ketika saya mendengar cerita soal itu, saya bertanya pada (Mutai) mengapa sampai ia berkelakuan seperti itu," katanya.
Ia mengatakan Mutai beralasan bahwa dirinya sedang terburu-buru untuk berpindah ke lokasi bencana lainnya dan lupa membawa sepatu bot.
Atas kritik publik dan teguran dari atasannya, Mutai kemudian menyampaikan kepada awak media bahwa apa yang dilakukannya tak pantas.
"Saya sangat menyesal sedalam-dalamnya," ucapnya, Senin (12/9/2016).
Agustus lalu, seorang politisi Indian juga pernah dikritik publik lantaran tertangkap kamera digendong polisi untuk melewati banjir.
Politisi yang sedang mengunjungi daerah terdampak banjir itu dikecam habis-habisan, namun dibela oleh bawahannya. (Asia One/Yahoo News).