Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Tokoh Indonesia Berusaha Sudutkan Sertifikat Halal Buatan LPPOM MUI

Kita tuh pernah disudutkan oleh beberapa orang termasuk seorang tokoh Indonesia

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ada Tokoh Indonesia Berusaha Sudutkan Sertifikat Halal Buatan LPPOM MUI
Foto Richard Susilo
DR. Ir. Lukmanul Hakim MSi, Direktur Utama Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ternyata seorang tokoh Indonesia pun pernah berusaha menyudutkan pembuatan sertifikat halal buatan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) tanpa mengkonfirmasi lebih dulu permasalahannya.

“Kita tuh pernah disudutkan oleh beberapa orang termasuk seorang tokoh Indonesia yang cukup terkenal. Padahal mereka tidak pernah mengkonfirmasi permasalahannya kepada kami,” ujar DR. Ir. Lukmanul Hakim MSi, Direktur Utama LPPOM MUI khusus kepada Tribunnews.com Jumat Minggu lalu (9/9/2016).

Tokoh Indonesia tersebut, yang tak disebutkan namanya oleh Lukmanul Hakim, mengungkapkan kepada pers bahwa pembuatan sertifikat halal memakan waktu lama bukan  main, tak selesai-selesai.

“Bagaimana sertifikat halal bisa selesai, lho, dokumennya saja yang diminta kami tidak lengkap dan tidak ditindaklanjuti olehnya,” ujar Lukmanul.

Beberapa tuduhan mengenai lamanya pembuatan sertifikat halal yang dibuat LPPOM MUI serta tuduhan “dipersulit” tidak sedikit yang datang ke lembaga sertifikasi halal ini.

Bahkan belakangan ada yang menuduh LPPOM MUI dapat lima miliar rupiah untuk sertifikat halal sebuah produk.

Berita Rekomendasi

“Saya kadang-kadang bingung, mengapa sih mereka menuduhkan yang ngawur-ngawur begitu. Bagaimana mungkin, tak masuk akal, masak sertifikat halal bisa berharga lima miliar rupiah? Di mana sih di dunia yang berharga demikian mahal? Isu-isu ini jelas ngawur sekali dan saya mohonlah supaya semua pihak konfirmasi dulu ke sini sudah jelas dan jangan langsung ke pers, kan jadi ribut di tengah masyarakat yang bisa mengurangi produktitivitas kerja kita semua jadinya,” katanya.

Tribunnews.com yang melihat langsung semua proses sertifikasi halal yang dilakukan LPPOM MUI di Bogor, memang tampak sangat transparan dan “dipagari” dengan berbagai hal sehingga dapat menjauhkan segalanya dari hal negatif.

Bahkan di akhir proses dengan tim auditor yang profesional puluhan orang, diskusi sebuah produk yang mau diberikan sertifikasi halal, rasanya mustahil sekali sebuah sertifikasi halal ke luar karena misalnya kongkalikong sana sini.

Proses komputer yang serba jelas segala hal sampai detil, sudah pasti menjauhkan hal-hal negatif tersebut.

Ditambah lagi dengan tim auditor yang mengambil kesimpulan atas sertifikasi halal, jelaslah semua dilakukan dengan sangat profesional dan terjauhkan dari upaya (kalaupun ada) negatif siapa pun.

Prestasi ini mungkin perlu diacungkan jempol setelah upaya Lukmanul memperkenalkan serba komputer, sistim IT yang canggih sejak empat tahun lalu, ternyata kini menghasilkan buah yang sangat manis.

Dan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik karena sampai detil tercatat segalanya, kapan
diakses, oleh siapa, apa hasilnya, catatan yang ada bagaimana dan sebagainya.

“Termasuk catatan Auditor sekali hasil akhir mereka terekam di komputer, di situs kami, tak bisa diubah atau tak bisa diedit lagi oleh siapa pun dari mereka,” ujarnya.

 Jadi seandainya ada pihak-pihak “nakal” di dalam internal LPPOM MUI pun tak akan bisa melakukan serta langsung cepat terdeteksi akses-akses mereka, ketahuan segera siapa yang
berbuat “nakal” tersebut.

Dengan demikian proses sertifikat halal cepat atau lambat segera ketahuan, serta dapat dijelaskan dengan baik dengan melihat data rekaman komputer yang ada.

Apalagi rumor mengatakan adanya memperjual belikan sertifikat halal.

”Jelas hal itu sama sekali tidak benar,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas